Denpasar (ANTARA) - Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan mengatakan siap menyosialisasikan Pemilu 2024 kepada disabilitas yang ada di Pulau Dewata melalui Relawan Demokrasi (Relasi).
"Salah satu yang menjadi unggulan adalah masih ada Relawan Demokrasi, kalau sudah ada Relasi maka sebelum mereka berangkat ke lapangan kita bekali. Berarti ada yang disabilitas misalnya, maka akan ada perwakilan Relasi yang akan kita bimtek mengenai apa saja yang akan mereka sampaikan," kata dia di Denpasar, Jumat.
Untuk konsepnya sendiri, Lidartawan mengaku masih akan merancang, lantaran strategi dan anggaran mengenai sosialisasi baru saja menjadi pembahasan rapat koordinasi KPU.
"Tidak ada anggaran khusus disabilitas, nanti kita bagi. Kalau persentase (anggaran) nanti tergantung kegiatan, jadi sepanjang bisa melakukan kegiatan untuk disabilitas pasti kita fasilitasi sama dengan pemilih yang lain," ujarnya.
KPU Bali menegaskan bahwa akan memfasilitasi pemilih disabilitas dengan baik, tidak hanya di tahap sosialisasi bahkan hingga hari pemungutan suara.
Saat ini, KPU Bali telah mengerahkan jajarannya di kabupaten/kota untuk menyisir tempat pemungutan suara yang aksesnya perlu diperhatikan, salah satunya apabila terdapat tangga di tempat pemungutan suara maka akan dibuatkan jalan yang memudahkan akses bagi kursi roda.
Selain untuk disabilitas, Lidartawan mengatakan proses sosialisasi menuju pemilu akan menyasar seluruh segmen masyarakat tanpa terkecuali.
Baca juga: KPU Bali tunjuk Plt Sekretaris KPU Badung
Salah satu program yang akan digarap adalah Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DPPP) sebagai program yang akan menyasar masyarakat yang dibagi berdasarkan kelompok tertentu.
"DPPP kita lanjutkan dengan mensimulasi dan desiminasi apa yang sudah didapatkan saat bimbingan teknis tiga kali di tingkat desa. Dia akan aplikasikan ke segmen-segmennya misalnya anak muda atau yang lainnya. Kita akan menunggu jadwalnya," tutur Lidartawan kepada media.
Saat ini KPU Bali juga tengah menunggu kedatangan bendera kirab Pemilu 2024 yang berjalan dari Nusa Tenggara Barat dan akan diterima di Kabupaten Karangasem.
Proses sosialisasi juga akan terjadi di sana, di mana bendera kirab akan mengelilingi sembilan kabupaten/kota se-Bali dengan masing-masing daerah selama 6 hari.
Selama itu pun, kabupaten/kota akan menunjukkan kreatifitasnya dalam mensosialisasikan Pemilu 2024 kepada masyarakat setempat.
"Model sosialisasinya apakah dengan kesenian tradisional mungkin wayang atau apapun kita lombakan pada prosesi penyambutan dan pelepasannya. Jadi kabupaten/kota bisa komunikasikan masing-masing gayanya dan dilombakan ada penghargaan," jelas dia.
Baca juga: KPU Bali: Empat bacalon DPD belum penuhi syarat verifikasi faktual
Dengan mengadakan lomba sosialisasi dan pemberian penghargaan dari KPU Bali, Lidartawan menilai itu akan mendorong kreatifitas sehingga akan memberi kesan baru di hadapan masyarakat.
Di luar program-program tersebut, Ketua KPU Bali tetap mengingatkan agar masyarakat turut mensosialisasikan ke orang terdekat untuk cek daftar pemilih tetap (DPT) online, untuk memastikan masyarakat yang berhak menjadi pemilih dapat menggunakan hak suaranya.