Denpasar (Antara Bali) - Transaksi pasar lelang "forward" beberapa komoditi agro yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencapai Rp8.038.350.000.
"Melalui kegiatan pasar lelang ini akan terjadi transaksi antara petani dan produsen dengan pembeli sesuai aturan dan mekanisme yang ada, dan sama–sama menguntungkan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ida Bagus Ardana dalam keterangannya kepada ANTARA, di Denpasar, Jumat.
Nilai transaksi dalam pasar lelang keenam itu cenderung masih berfluktuasi jika dibandingkan tiga periode sebelumnya.
Data dari Disperindag Provinsi Bali menyebutkan total transaksi pada pasar lelang keempat yang digelar 31 Oktober 2012 mencapai Rp5,3 miliar, sementara pasar lelang kelima yakni pada 9 November 2012, total transaksi meningkat mencapai Rp10,4 miliar.
Dua periode tersebut, komoditas mete merupakan komoditas agro yang paling banyak dilelang. Sedangkan transaksi kali ini nilai transaksi menurun tipis yakni pada kisaran Rp8 miliar.
Pasar lelang keenam yang melibatkan sepuluh orang pembeli dari Bali maupun luar Bali itu, lanjut Ardana menawarkan 25 produk agro dari para petani. Namun dari jumlah itu hanya lima produk agro yang berhasil dilelang.
Komoditas beras IR 64 berhasil dilelang seberat total 350 ton dengan nilai per kilogramnya mencapai Rp7.250 atau setara dengan Rp2.537.500.000.
Sedangkan komoditi lainnya juga berhasil dileleng di antaranya ikan asin kering seberat 150 pak dengan harga Rp9 ribu per pak mencapai Rp1.350.000, kedelai import seberat 600 ton dengan harga Rp6.500 per kilogram atau setara dengan Rp3.9 miliar, kemiri gelondongan seberat 95 ton dengan harga per kilogram mencapai Rp5.700 dengan total nilai mencapai Rp541.500.000.
Komoditas terakhir yang berhasil dilelang yakni rumput laut "e cottoni" dengan total nilai mencapai Rp1.058 miliar.(DWA)
Transaksi Pasar Lelang Capai Rp8 Miliar
Jumat, 23 November 2012 20:36 WIB