Denpasar (ANTARA) - Pimpinan Proyek Penataan Kawasan Pura Agung Besakih Fajar Titiono mengatakan proyek tersebut ditarget tuntas setidaknya awal Februari 2023, saat terima kunjungan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati.
"Pekerjaan yang belum selesai akan tuntas akhir Januari atau paling lambat awal Februari 2023. Kami harap pembangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin bersembahyang dan sekitar khususnya,” kata Fajar.
Berdasarkan siaran Humas Pemprov Bali di Denpasar, Jumat, Pura Agung Besakih yang terletak di Kecamatan Rendang, Karangasem itu proyek penataannya saat ini tinggal tahap akhir pada pembuatan hiasan relief.
“Sekarang semuanya sudah bisa difungsikan dengan baik, hanya beberapa yang masih dikerjakan, yakni Pergola, Taman Padma Bhuana dan beberapa titik relief di area Bencingah, yang dikerjakan oleh rekan seniman yang tentu membutuhkan ketelitian tersendiri," ujarnya.
Fajar berharap dengan adanya penataan ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang umumnya muncul saat upacara peribadatan, atau pada masa puncak kedatangan wisatawan.
Baca juga: Pastika: Penataan kawasan Pura Besakih buat masyarakat Bali bangga
Adapun fasilitas yang dibangun dalam proses penataan Pura Agung Besakih diantaranya fasilitas gedung parkir dan fasilitas pendukung seperti 80 unit toilet di gedung parkir dan 26 toilet di kawasan kios.
Untuk mengatasi kemacetan ketika masyarakat melakukan persembahyangan dan turis datang untuk berwisata, Fajar menata gedung parkir hingga bertingkat terdiri dari empat lantai.
"Gedung parkir yang ada di dua area akan menampung 3.288 unit sepeda motor, 5.738 mobil, serta 187 unit bus ukuran sedang. Proses ini juga untuk melancarkan sirkulasi kendaraan, kepadatan dan menambah kenyamanan," kata dia.
Fasilitas lainnya juga dibangun, seperti kios-kios, wantilan, sekolah dasar, kantor desa, puskesmas, bangunan UMKM, serta ruang audio visual untuk memutar sejarah kawasan Besakih dengan 115 unit kursi.
Mendengar hal tersebut, Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace menyambut gembira lantaran penataan pura terbesar di Pulau Dewata tersebut akan segera rampung.
”Saya lihat dan meninjau langsung progres dan kualitas pekerjaan, nyaris sudah selesai semua, hanya menggarisbawahi beberapa titik yang dihiasi relief masih harus mengejar target agar selesai tepat waktu," kata dia.
Baca juga: Pura Besakih dan manajemen "basuki" untuk cikal bakal Hindu Dharma di Bali
Dalam kunjungannya bersama pelaku pariwisata dan perguruan tinggi ke Karangasem, ia menyampaikan arahan agar proses pembuatan relief dipantau terus hingga akhir, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan berkualitas.
"Hari ini saya juga mengajak teman-teman dari kalangan perguruan tinggi dan kalangan pariwisata. Karena beliau-beliau ini yang akan jadi pengguna di sektor pariwisatanya,” ujarnya.
Selain memantau proyek pembangunan pura tersebut, orang nomor dua di Pemprov Bali itu juga mendatangi pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Gunaksa, Klungkung.
Cok Ace menyebut proyek itu telah berlangsung dari proses pembebasan lahan dan pematangan lahan dengan anggaran Rp1,5 triliun yang telah selesai Desember 2022.
"Progresnya akan dilanjutkan pembangunan fisik pada zona inti dengan anggaran sekitar Rp1 triliun mulai tahun 2023," kata dia.
Nantinya, di kawasan Pusat Kebudayaan Bali akan dibangun zona inti dengan diisi 15 fasilitas pentas seni tradisi dan seni modern; 12 museum tematik; auditorium Bung Karno; desa difabel; Bali international convention center; Bali exhibition center; pusat promosi ekspor; fasilitas pariwisata; pelabuhan narina; dan taman rekreasi ekologis.
"Termasuk panggung terbuka utama dengan kapasitas 15 ribu orang. Ada pula panggung terbuka madya dengan kapasitas 4.000 orang dan panggung terbuka lain untuk kapasitas 3.000 sampai 3.500 orang," ujar Wagub Bali.