Badung (ANTARA) - Masyarakat desa adat di Kabupaten Badung, Bali yaitu di wilayah Desa Adat Kerobokan melestarikan seni budaya tradisional Bali melalui Festival Ngerobok 2023.
Kegiatan tersebut mengangkat berbagai seni budaya tradisional Bali untuk dilestarikan serta dikenalkan kepada masyarakat, khususnya wisatawan yang sedang berkunjung ke "Pulau Dewata" --sebutan Bali.
"Kegiatan ini adalah upaya nyata dalam pelestarian agama, adat, seni dan budaya yang ada di Badung dan ini amatlah penting dalam keberlangsungan pariwisata yang ada di Bali," ujar Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan Festival Ngerobok 2023 dilaksanakan bersama-sama seluruh lapisan masyarakat di Desa Adat Kerobokan dengan semangat kebersamaan.
Baca juga: Pemkab Badung salurkan dana stimulan pemulihan bencana
Pemerintah Kabupaten Badung mendukung dan mengapresiasi kegiatan itu karena telah menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan masyarakat melalui seni serta budaya.
Oleh karena itu Sekda Adi Arnawa menambahkan jajaran Pemkab Badung berterima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Adat Kerobokan dalam upayanya menjaga kelestarian adat, seni, dan budaya Bali dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat desa.
"Kami merasa sangat bangga dan bahagia melihat masyarakat Desa Adat Kerobokan begitu antusias dan semangat berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata dia.
Dalam pelaksanaannya, festival tersebut menyelenggarakan sejumlah kegiatan seperti lomba Gebogan yang diikuti masyarakat dari 52 wilayah banjar di kawasan itu serta lomba membuat sampian cili dan canang sari yang merupakan sarana persembahyangan umat Hindu di Bali.
Festival itu mengambil tema "Wimuda, Winata lan Wiwerda" atau anak-anak, remaja, dan orang tua yang menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam tradisi yang menggambarkan semangat seluruh masyarakat bersatu dalam pelestarian kekayaan seni, budaya, dan tradisi.
Baca juga: Pemkab Badung ajak UMKM penuhi kebutuhan hari raya Galungan-Kuningan