Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat modal asing masuk bersih Rp8,05 triliun dari pasar keuangan Indonesia dalam satu pekan ini, yakni dari 2 Januari sampai 5 Januari 2023.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan terdapat modal asing masuk bersih ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp9,74 triliun.
Pada saat yang sama, terdapat modal asing masuk bersih senilai Rp1,68 triliun ke pasar saham domestik.
Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai 5 Januari 2023, terdapat modal asing masuk bersih (nett inflo) ke pasar SBN senilai Rp6,68 triliun.
Sebaliknya, tercatat modal asing keluar bersih (nett outflow) dari pasar saham domestik senilai Rp2,91 triliun.
Adapun nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah pagi ini, yakni menjadi Rp15.620 per dolar AS atau melemah dari Rp15.605 per penutupan Kamis (5/1).
Sementara indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 105,04.
DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Di sisi lain, ia mengungkapkan, imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,99 persen pada Jumat pagi dari 6,98 persen pada Kamis sore.
Imbal hasil tersebut masih jauh lebih menarik dibanding yield obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang naik ke level 3,718 persen.
Sementara itu, premi risiko investasi (Credit Default Swap/CDS) Indonesia lima tahun tercatat turun ke 95,01 basis poin (bps) per 5 Januari 2023 dari 101,23 bps per 30 Desember 2022.
Erwin menyampaikan BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.