Badung (ANTARA) - Presiden Federasi Esports Internasional (IESF) Vlad Marinescu menyampaikan ratusan atlet dari 105 negara yang bertanding di 14th IESF World Esports Championship (WEC) di Bali tidak hanya berkompetisi merebut gelar juara, tetapi juga menjalin persahabatan.
Pasalnya, Esport sebagaimana olahraga lainnya juga hadir untuk membawa pesan-pesan persatuan, gaya hidup yang sehat, kebahagiaan, dan persahabatan terlepas dari ras, warna kulit, pandangan politik, agama, dan perbedaan lainnya.
Oleh karena itu, Marinescu mengingatkan para atlet yang berkompetisi di kejuaraan dunia 14th IESF World Esports Championship untuk menyadari bahwa mereka bertanggung jawab menyebarkan pesan-pesan damai itu, karena mereka merupakan atlet yang mewakili negara dan bangsanya di pentas dunia seperti WEC.
“Ingat kalian di sini mewakili negara masing-masing, yang kalian lakukan di sini akan berpengaruh pada negara kalian, dan itu merupakan tanggung jawab yang harus kalian pikul bersama, karena yang kalian lakukan juga akan berdampak pada komunitas esport di seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 3 miliar jiwa,” kata Marinescu saat memberi sambutan pada acara pembukaan 14th IESF World Esports Championship di Merusaka Nusa Dua, Bali, Jumat (2/11).
Baca juga: PB ESI: WEC Ke-14 di Bali dapat cetak atlet kelas dunia
Ia kembali menegaskan olahraga apapun termasuk esport punya tujuan yang sama, yaitu ingin menyatukan berbagai perbedaan dengan sikap saling menghormati satu sama lain.
“Bedanya, Esport melakukan itu dengan duduk di atas kursi (dan bermain game),” kata Presiden IESF pula.
Da juga menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia selaku tuan rumah kejuaraan dunia Esport tahun ini.
“Pertemuan saya dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari yang menjadi awal mimpi ini (menyelenggarakan kejuaraan dunia Esport di Bali) terwujud,” kata Marinescu.
Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC), serta Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang mewakili Pemerintah Indonesia, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) yang diwakili oleh Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo, Gubernur Bali I Wayan Koster yang mendukung terselenggaranya kejuaraan dunia Esport di Bali.
“Terima kasih Pak Gubernur, mengizinkan kami ada di sini, menikmati Pulau Dewata yang indah, dan memperlihatkan masyarakat yang ramah dan kebudayaan yang indah,” kata Presiden IESF.
Baca juga: Dibuka malam ini, berikut jadwal pertandingan kejuaraan dunia esport di Bali
Kejuaraan dunia Esport ke-14 berlangsung secara terpusat di Merusaka Nusa Dua, Bali pada 2–11 Desember 2022. Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali secara resmi membuka kejuaraan dunia itu pada Jumat malam didampingi Presiden IESF, Ketua KOI, Ketua Harian PB ESI, Gubernur Bali, dan pejabat terkait lainnya.
Pada acara pembukaan, ragam hiburan ditampilkan, yang mana puncaknya adalah pesta kembang api selepas Menpora RI membuka kegiatan.
Beberapa hiburan yang ditampilkan, antara lain pertunjukan musik modern dan tradisional, pertunjukan tari dari berbagai daerah, termasuk Tari Kecak dan Fire Dance. Acara pembukaan 14th IESF World Esports Championship juga dimeriahkan oleh penampilan Raffi Ahmad dan Atta Halilintar.
Pada acara yang sama, perwakilan atlet dari masing-masing negara juga tampil membawa bendera nasionalnya masing-masing dan berkumpul di depan panggung sebelum nantinya mereka akan berkompetisi selama 10 hari.
Pada kejuaraan dunia Esport tahun ini, ada enam kategori game yang dipertandingkan, yaitu Tekken 7, DOTA 2, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, eFootball 2022 dan CS:GO, yang terdiri atas dua nomor pertandingan CS:GO Male dan CS:GO Female.
Para atlet difabel juga ikut bertanding di 14th IESF World Esports Championship dalam kategori khusus pertandingan Esport ekshibisi.
Presiden IESF: Atlet di WEC berkompetisi sambil bangun persahabatan
Sabtu, 3 Desember 2022 0:24 WIB