PB ESI: WEC Ke-14 di Bali dapat cetak atlet kelas dunia
Jumat, 2 Desember 2022 23:36 WIB
Badung (ANTARA) - Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berharap Kejuaraan Dunia Esports Ke-14 di Bali dapat menjadi momentum mencetak atlet-atlet nasional yang memimpin (leading) di kompetisi tingkat internasional.
Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo saat memberi sambutan mewakili Ketua Umum PB ESI Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan pada acara pembukaan 14th IESF World Esports Championship (WEC) di Merusaka Nusa Dua, Bali, Jumat, menyampaikan di kejuaraan dunia ini atlet-atlet Indonesia bakal bertanding melawan ratusan atlet dari lebih dari 100 negara sehingga itu dapat menjadi ajang unjuk kemampuan dan mengasah diri.
“Kami berharap World Esports Championship di Bali menjadi momentum baru bagi talenta hebat dunia, terutama dalam membangun persahabatan dan perdamaian dunia,” kata Bambang pada acara pembukaan kejuaraan di Bali, Jumat.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan esport dapat menjadi olahraga yang membantu pemulihan ekonomi terutama setelah dunia terdampak pandemi Covid-19.
“Esports menjadi olahraga yang dapat mendorong maraknya ekonomi kreatif dan pariwisata melalui konsep sport tourism dan promosi budaya melalui pengembangan game lokal karya anak bangsa,” kata Ketua Harian PB ESI.
Baca juga: Dibuka malam ini, berikut jadwal pertandingan kejuaraan dunia esport di Bali
Ia menyebutkan sejauh ini ada 118 juta populasi gamers, 44,2 juta pemain esport, dan 52 juta penggiat industri esport di Indonesia.
“Tentunya, ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya pemerintah, industri, tetapi juga dunia pendidikan. Peran dunia pendidikan kritikal melahirkan talenta esports yang potensial dan berkarakter,” kata Bambang Sunarwibowo.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan esports bakal menjadi game changer karena berbagai bagian dalam kehidupan, termasuk olahraga ke depannya akan menggunakan teknologi canggih misalnya seperti kecerdasan buatan (AI), dan augmented reality.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk berperan aktif memanfaatkan potensi itu.
“Untuk anak muda Indonesia, realisasi esport ada di tangan kalian. Ingat kecerdasan, ketekunan, kedisiplinan, integritas, menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Junjung tinggi sportivitas, hormati lawan bertanding di lapangan,” kata Ketua Harian PB ESI.
14th IESF World Esports Championship resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali bersama Presiden Federasi Esports Internasional (IESF) Vlad Marinescu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari, Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, pejabat tinggi IESF, perwakilan federasi esports dari berbagai negara, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Baca juga: Presiden IESF: Banyak atlet esports senang tanding di Bali
Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo saat memberi sambutan mewakili Ketua Umum PB ESI Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan pada acara pembukaan 14th IESF World Esports Championship (WEC) di Merusaka Nusa Dua, Bali, Jumat, menyampaikan di kejuaraan dunia ini atlet-atlet Indonesia bakal bertanding melawan ratusan atlet dari lebih dari 100 negara sehingga itu dapat menjadi ajang unjuk kemampuan dan mengasah diri.
“Kami berharap World Esports Championship di Bali menjadi momentum baru bagi talenta hebat dunia, terutama dalam membangun persahabatan dan perdamaian dunia,” kata Bambang pada acara pembukaan kejuaraan di Bali, Jumat.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan esport dapat menjadi olahraga yang membantu pemulihan ekonomi terutama setelah dunia terdampak pandemi Covid-19.
“Esports menjadi olahraga yang dapat mendorong maraknya ekonomi kreatif dan pariwisata melalui konsep sport tourism dan promosi budaya melalui pengembangan game lokal karya anak bangsa,” kata Ketua Harian PB ESI.
Baca juga: Dibuka malam ini, berikut jadwal pertandingan kejuaraan dunia esport di Bali
Ia menyebutkan sejauh ini ada 118 juta populasi gamers, 44,2 juta pemain esport, dan 52 juta penggiat industri esport di Indonesia.
“Tentunya, ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya pemerintah, industri, tetapi juga dunia pendidikan. Peran dunia pendidikan kritikal melahirkan talenta esports yang potensial dan berkarakter,” kata Bambang Sunarwibowo.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan esports bakal menjadi game changer karena berbagai bagian dalam kehidupan, termasuk olahraga ke depannya akan menggunakan teknologi canggih misalnya seperti kecerdasan buatan (AI), dan augmented reality.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk berperan aktif memanfaatkan potensi itu.
“Untuk anak muda Indonesia, realisasi esport ada di tangan kalian. Ingat kecerdasan, ketekunan, kedisiplinan, integritas, menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Junjung tinggi sportivitas, hormati lawan bertanding di lapangan,” kata Ketua Harian PB ESI.
14th IESF World Esports Championship resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali bersama Presiden Federasi Esports Internasional (IESF) Vlad Marinescu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari, Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, pejabat tinggi IESF, perwakilan federasi esports dari berbagai negara, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Baca juga: Presiden IESF: Banyak atlet esports senang tanding di Bali