Denpasar (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki ingin mendatangkan ahli digital di dunia untuk ikut membangun ekosistem digital di Indonesia.
"Kita ke depan harus punya target bagaimana Bali menjadi tempat tinggal talent atau ahli ini. Saya dapat laporan bahwa ahli-ahli digital dunia tinggal di Bali, ini harus kita lacak mereka, mestinya mereka bukan saja tinggal di Bali tapi ikut membangun ekosistem digital," kata Teten, Sabtu.
Saat dijumpai dalam kegiatan pengembangan kapasitas start up di Denpasar Selatan, Bali, Teten menyebut dengan mendatangkan ahli digital dunia maka akan lahir ahli-ahli digital dalam negeri yang dapat memajukan ekonomi digital.
MenkopUKM mengatakan target ini juga sempat dibahas Presiden Jokowi, di mana untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital dunia, maka dibutuhkan ahli digital kelas satu.
Baca juga: Asosiasi keuangan digital didik masyarakat selama bulan Fintech
"Selain Diaspora yang sudah jagoan digital kita tarik, kita juga harus mendapatkan ahli digital supaya mau tinggal di Indonesia. Bali ini sudah jadi tempat yang nyaman bagi para ahli digital dunia, nah ini harus dimanfaatkan," ujarnya.
Pihaknya kini berupaya untuk mengajak para ahli turut mengembangkan ekosistem digital Indonesia, sehingga talenta dalam negeri dapat banyak belajar dan memanfaatkan ini sebagai batu loncatan, dan mereka yang tinggal disini tidak hanya untuk bekerja bagi perusahaannya di luar.
"Perlu insentif supaya mereka mau tinggal di Indonesia, mereka perlu kemudahan visa untuk tinggal lebih lama, juga kemudahan kalau mau berbisnis, tapi sudah kita atur semua," kata MenkopUKM menyebut upaya yang dapat dilakukan.
Teten mengatakan, dari prediksi sejumlah lembaga, Indonesia berpeluang menjadi negara keempat dengan kekuatan di bidang ekonomi pada 2025 mendatang. Oleh sebab itu, KemenkopUKM menaikkan persentase wirausahawan Indonesia yang saat ini 3,47 persen agar setidaknya menjadi 4 persen.
"Kita punya program kewirausahaan bersama beberapa kementerian, yaitu menambah 1 juta wirausaha baru pada 2024, karena itu sekarang kita ingin kerjasama dengan kampus-kampus," kata dia.
Baca juga: ANTARA Digital Media perkenalkan sistem pajak pintar "Smartax 365" di Denpasar
Dalam kegiatan pengembangan kapasitas startup di Bali, Teten mengaku senang karena dapat berjumpa dengan mahasiswa STIKOM Bali yang menciptakan aplikasi digital untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis.
"Startup sangat membantu, kita sekarang masuk era digital. Kekuatan ekonomi Indonesia dari UMKM, sehingga dengan adanya teknologi digital UMKM akan sangat terbantu," ujarnya.
KemenkopUKM mendukung aplikasi digital buatan mahasiswa untuk membantu dalam realisasi target 30 juta UMKM terdigitalisasi pada tahun 2024, di mana saat ini sudah terealisasi terhadap 20,5 juta UMKM.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MenkopUKM: Bangun ekosistem digital dengan datangkan ahli di dunia