Denpasar (ANTARA) - Lomba kostum karnaval yang diikuti para perancang atau insan kreatif muda di Pulau Dewata, turut memeriahkan ajang D'Youth Fest 2.0 di Kota Denpasar, Bali.
Koodinator lomba kostum karnaval Kadek Wahyudita, di Denpasar, Sabtu, mengatakan tahun ini lomba diikuti oleh 15 kelompok yang terdiri dari komunitas, sekaa teruna teruni, sanggar maupun yayasan seni.
Festival tersebut disiapkan Pemerintah Kota Denpasar untuk para pemuda beradu kreativitas.
"Tahun ini, D’Youth Karnaval mengangkat tema Tri Bhuwana Hita yang dimaknai harmonis dan damainya ketiga dunia (bhur, bvah, svah). Dengan mengangkat tema ini tentunya setiap peserta diberikan kebebasan yang cukup luas dalam hal penentuan ide karya yang akan diwujudkan," ujar Wahyudita.
Karya-karya para peserta diantaranya berjudul Cakra, Jalak Ning Wana, Qween of Bamboo, Shri Sedana, Kalpa Viriksha, Ayu Mas Petak, Panca Dewata, Pangeran Bamboo, Tunjung Mas, Makara, Pring Gading, Sri Laksmi, Singa AmbaraThe Queen of Memedi.
Lomba yang dipusatkan di depan Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar itu menghadirkan dewan juri yang terdiri dari para insan kreatif seperti Putu Marmar Herayukti (kreator), I Nyoman Gede Sentana Putra dan Dr Anak Agung Gede Agung Rahma Putra,(dosen/koreografer).
Penilaian diawali dengan penampilan tarian modern sebagai pembuka persembahan Sanggar Gumiart serta diimbuhi dengan keseruan music DJ selama perlombaan berlangsung.
Sementara itu Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengatakan lomba tersebut mendapat respons yang bagus dari para peserta maupun pengunjung.
Oleh karena itu, untuk ke depan akan dirancang kegiatan yang sama dengan tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan ajang serupa secara nasional maupun internasional.
"Dalam event ini kita memperkenalkan kreasi para insan kreatif tidak hanya ogoh-ogoh saja. Tetapi kostum juga bagian dari karya seni. Ini baru pertama kali di Bali digelar perlombaan untuk kostum karnaval," ujar Hendar.
Sedangkan I Putu Arif Suciawan salah satu peserta mengaku senang bisa menampilkan karyanya dalam ajang D’ Youth Fest 2.0.
Ia mengatakan untuk menghasilkan satu kostum karnaval menghabiskan dana Rp 2,5 juta. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya lem, lilin, sintetis, kain renda kain lurik, spon dan kelengkapan lainnya.
"Untuk pengerjaan satu karya kostum ini memakan waktu satu minggu," kata Arif asal Canggu yang juga membuat produk seni lainya, diantaranya perajin barong.
D’Youth Fest merupakan sebuah festival yang digagas oleh Dinas Pariwisata Kota Denpasar sebagai sebuah wadah dan ruang untuk memupuk semangat generasi muda dalam mengembangkan kreativitas sesuai visi Kota Denpasar yakni Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju.