Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bersama TNI dan Polri memperkuat sinergisme penanggulangan tindak terorisme menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15-16 November mendatang.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol. Ibnu Suhendra di Denpasar, Senin, mengatakan sinergisme semua pemangku kepentingan terkait pengamanan sangat penting untuk mendukung posisi Indonesia sebagai ketua G20.
"Hari ini melaksanakan pelatihan penindakan penanganan terorisme sebagai bentuk dari kesiapsiagaan nasional kita dalam upaya penanganan G20 yang sudah dilaksanakan sejak Januari sampai November mendatang," kata Ibnu Suhendra saat simulasi pengamanan delegasi G20 di Kantor Gubernur Bali, Senin.
BNPT juga menggandeng Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Provinsi Bali untuk berpartisipasi dalam pengamanan KTT G20. Rencananya, KTT G20 di Bali akan dihadiri forum yang secara global menguasai 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen PDB.
Baca juga: BNPT: Santri berperan bentengi masyarakat dari radikalisme
Ibnu mengatakan simulasi dan latihan bersama pengamanan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sinergisme pasukan khusus penanggulangan teror TNI-Polri sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional menjelang KTT G20.
Melalui simulasi latihan bersama tersebut, BNPT bersama TNI dan Polri memiliki keyakinan dan memastikan siap mengamankan acara KTT G20 pada November mendatang.
Simulasi pengamanan tersebut juga memastikan setiap komponen pengamanan KTT G20 siap dan dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga mekanisme hubungan tata cara kerja pengamanan G20 berjalan dengan baik.
Ibnu memastikan hingga kini belum menemukan adanya ancaman, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap rangkaian KTT G20 yang selama ini telah dilaksanakan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: BNPT: Politisasi agama tidak signifikan pada Pemilu 2024
Dia berharap situasi tersebut terus dalam kondisi kondusif guna mengokohkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara. Ibnu juga memastikan Pemerintah berkomitmen mengatasi ancaman terorisme dan terus mengedepankan tindak pencegahan dalam upaya mencegah aksi teror.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan eskalasi pengamanan perlu ditingkatkan untuk mengamankan tamu-tamu penting KTT G20.
"Sebelumnya, memang tingkat menteri atau tingkat lain, tapi pola pengamanan yang jelas pada prinsipnya sama tinggal tingkatkan eskalasinya. Titik-titik tertentu kami observasi, kami petakan, di tempat yang memang perlu diperhatikan. Operasi pengamanan saat ini, operasi pengamanan terpusat di bawah komando Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai wakil pimpinan operasi," kata Putu Jayan Danu.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol. Ibnu Suhendra di Denpasar, Senin, mengatakan sinergisme semua pemangku kepentingan terkait pengamanan sangat penting untuk mendukung posisi Indonesia sebagai ketua G20.
"Hari ini melaksanakan pelatihan penindakan penanganan terorisme sebagai bentuk dari kesiapsiagaan nasional kita dalam upaya penanganan G20 yang sudah dilaksanakan sejak Januari sampai November mendatang," kata Ibnu Suhendra saat simulasi pengamanan delegasi G20 di Kantor Gubernur Bali, Senin.
BNPT juga menggandeng Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Provinsi Bali untuk berpartisipasi dalam pengamanan KTT G20. Rencananya, KTT G20 di Bali akan dihadiri forum yang secara global menguasai 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen PDB.
Baca juga: BNPT: Santri berperan bentengi masyarakat dari radikalisme
Ibnu mengatakan simulasi dan latihan bersama pengamanan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sinergisme pasukan khusus penanggulangan teror TNI-Polri sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional menjelang KTT G20.
Melalui simulasi latihan bersama tersebut, BNPT bersama TNI dan Polri memiliki keyakinan dan memastikan siap mengamankan acara KTT G20 pada November mendatang.
Simulasi pengamanan tersebut juga memastikan setiap komponen pengamanan KTT G20 siap dan dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga mekanisme hubungan tata cara kerja pengamanan G20 berjalan dengan baik.
Ibnu memastikan hingga kini belum menemukan adanya ancaman, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap rangkaian KTT G20 yang selama ini telah dilaksanakan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: BNPT: Politisasi agama tidak signifikan pada Pemilu 2024
Dia berharap situasi tersebut terus dalam kondisi kondusif guna mengokohkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara. Ibnu juga memastikan Pemerintah berkomitmen mengatasi ancaman terorisme dan terus mengedepankan tindak pencegahan dalam upaya mencegah aksi teror.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan eskalasi pengamanan perlu ditingkatkan untuk mengamankan tamu-tamu penting KTT G20.
"Sebelumnya, memang tingkat menteri atau tingkat lain, tapi pola pengamanan yang jelas pada prinsipnya sama tinggal tingkatkan eskalasinya. Titik-titik tertentu kami observasi, kami petakan, di tempat yang memang perlu diperhatikan. Operasi pengamanan saat ini, operasi pengamanan terpusat di bawah komando Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai wakil pimpinan operasi," kata Putu Jayan Danu.