Badung (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dan Smesco Indonesia meresmikan Smesco Hub Timur di Kompleks ITDC Nusa Dua, Bali, Jumat, sebagai tempat menghubungkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya di wilayah timur, dengan para investor.
Di tempat itu, para investor dapat melihat langsung berbagai jenis UKM yang potensial menerima kucuran modal sehingga para pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas usahanya sekaligus memperluas jangkauan pasarnya.
“Sebenarnya di dunia banyak sekali (peluang) pembiayaan, tetapi dana itu parkir tidak digunakan, sementara UKM di Indonesia membutuhkan pembiayaan. Ini artinya ada gap. Oleh karena itu, Smesco Hub Timur ini solusi untuk (mengatasi) gap itu,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) RI Teten Masduki menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas peluncuran Smesco Hub Timur di ITDC Nusa Dua, Bali.
Baca juga: MenkopUKM: RUU Perkoperasian akan jadi solusi jangka panjang
Demi mendekatkan jarak/gap antara investor dan UKM yang membutuhkan pendanaan, Smesco Hub Timur dilengkapi dengan SMEs Investment Dashboard.
Teten menyampaikan SMEs Investment Dashboard merupakan upaya KemenkoUKM dan Smesco Indonesia untuk mendekatkan para pelaku UKM dan investor sehingga mereka punya peluang lebih besar mendapatkan suntikan modal untuk mengembangkan bisnisnya.
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata pada acara yang sama menjelaskan SMEs Investment Dashboard merupakan sistem informasi pendataan UKM, yang juga dapat digunakan untuk menampung hasil riset (business intelligence), monitoring, dan evaluasi bagi UKM terutama para pelaku usaha di wilayah timur Indonesia.
“Dashboard investment di Smesco Hub Timur ini bentuknya microsite yang embedded (tersedia) di website smesco.go.id. Intinya, melalui dashboard itu, kami akan menghidupkan teman-teman komunitas dan kepala dinas untuk onboarding informasi-informasi (mengenai UKM) kepada calon investor,” kata Leonard.
Teknisnya, ia menjelaskan, komunitas dan kepala dinas di daerah melakukan kurasi UKM yang potensial dengan membantu mereka membuat rencana bisnis, dan rencana keuangan. Nantinya, UKM yang telah memiliki perencanaan lengkap dan matang bakal dimasukkan ke dalam SMEs Dashboard Investment.
Baca juga: Teten: Program Solusi Nelayan agar subsidi BBM itu tepat sasaran
Tahapan selanjutnya, rencana bisnis dan rencana keuangan, serta portofolio bisnis UKM yang masuk dalam SMEs Dashboard Investment itu bakal diperiksa lebih lanjut oleh Xendit, perusahaan teknologi financial (fintech) yang menjadi mitra Smesco Hub Timur.
“Kami kerja sama dengan Xendit karena banyak hak yang harus diklarifikasi dan diidentifikasi lebih dulu agar data-data yang masuk jadi lebih bersih dan potensial untuk investasi. Proses itu yang namanya KYC (know your customer),” kata Direktur Utama Smesco Indonesia menjawab pertanyaan ANTARA.
Pada acara peluncuran, perwakilan dari kelompok investor Adi Haryo Pratomo menyampaikan selama ini pihaknya kesulitan mencari UKM yang layak menerima suntikan modal.
Oleh karena itu, ia menyambut baik Smesco Hub Timur di Bali dan SMEs Investment Dashboard, karena itu memudahkan pihaknya menemukan UKM yang potensial menerima investasi.
“Nanti saya bisa bilang (ke sesama investor) di luar negeri, kalau mau mencari produk kerajinan tingkat dunia ada di Smesco Hub Timur,” kata dia.