Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Indonesia berhasil menjadi tuan rumah dari 8th Annual Destination Wedding Planner yang dilaksanakan di Bali International Convention Center pada 27-29 September 2022.
Event tersebut menghadirkan berbagai pelaku usaha penyelenggara pernikahan dari berbagai belahan dunia.
“Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pernikahan yang indah dan berkesan bagi pasangan dari berbagai belahan dunia yang ingin menikah. Serta, menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Bali sebagai destinasi resepsi pernikahan mewah,” kata dia dalam keterangan The Weekly Brief with Sandi Uno, Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, pihaknya disebut mendukung pelaksanaan 8th Annual Destination Wedding Planner (DWP) Congress yang menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan wedding destination unggulan di dunia.
Baca juga: Sandi: Gernas BBI dorong 21 juta pelaku UMKM masuk digital
Dia mengatakan tujuan kongres tersebut guna meningkatkan kepercayaan pelaksanaan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) di Indonesia, memasarkan Bali dan Indonesia sebagai destinasi resepsi pernikahan mewah, dan peluang investasi dari segi penyelenggaraan.
"Bali sebagai wedding destination ini menggiatkan perekonomian lokal, menggiatkan wedding organizers, musik, band-band pengiring dan masih banyak lagi akan mendapat limpahan dari peningkatan jumlah wedding," ucap Sandiaga
Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf Masruroh menerangkan bahwa terpilihnya Bali sebagai lokasi acara 8th Annual Destination Wedding Planner Congress merupakan permintaan dari anggota-anggota dari Destination Wedding Planners (DWP).
Masruroh mengharapkan kegiatan tersebut bisa membangkitkan industri MICE di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan perayaan resepsi pernikahan.
"Sekarang kita bangkitkan kembali (industri pernikahan) dengan DWP congress di Bali, karena impact oleh kongres ini akan dirasakan secara umum oleh (vendor-vendor resepsi pernikahan) di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf targetkan kendaraan listrik operasi di Nusa Penida