Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan dukungannya untuk pelaksanaan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) ke-15 karena dinilai membantu memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi di Bali.
"Saya menyambut baik ada suasana Rakernas mahasiswa di Bali ini, ketika panitia audiensi menyampaikan rencana ini saya langsung menyambut dengan positif. Kehadiran para mahasiswa hari ini dalam Rakernas ke-15 itu turut berkontribusi dalam memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali," kata Koster di Denpasar, Senin.
Dalam sambutannya saat membuka agenda rutin BEM SI itu, Gubernur berterima kasih lantaran Bali dipercaya menjadi tuan rumah setelah dua tahun sempat terpuruk karena pandemi COVID-19.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, Bali dua tahun terpuruk akibat pandemi COVID-19, muncul pertama kali 10 Maret 2020 dan dua tahun lamanya berkat penanganan, akhirnya pada Maret 2022 sudah bisa terkendali," ujar dia.
Di hadapan mahasiswa dari 130 kampus seluruh Indonesia yang hadir, Wayan Koster menjelaskan bahwa Pulau Dewata sebagai daerah yang sektor ekonominya bertumpu pada pariwisata baru saja bisa melewati masa sulit.
Baca juga: Gubernur Koster cerita pengalaman ikut demonstrasi saat mahasiswa ITB
"Sekarang jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali lebih dari 10 ribu orang per hari melalui Bandara Ngurah Rai, sedangkan wisatawan domestik 12-14 ribu per hari. Kondisi ini telah melebihi angka 50 persen untuk wisman dan 30-40 persen wisatawan nusantara dari kondisi Bali sebelum pandemi COVID-19," kata Gubernur.
Sementara itu, Koordinator Pusat BEM SI Bidang Kerakyatan Abdul Holic menyampaikan bahwa sebelumnya telah mengundang 265 lebih kampus untuk menghadiri Rakernas selama empat hari di Bali.
Nantinya, mereka akan membahas beberapa isu ekonomi terkait dampak kenaikan BBM, perihal subsidi, pemberian BLT BBM sebagai bantuan jangka pendek dan mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Yang kita hasilkan adalah bentuk-bentuk yang kita tuntut. Pertama harus pengkajian ulang kenaikan BBM, pemastian subsidi yang tepat, pemastian BLT sebagai salah satu bentuk solusi singkat makanya harus dipastikan tepat sasaran, dan pendorongan untuk Energi Baru Terbarukan karena terbendung dengan energi yang terbatas ini terlebih BBM naik terus," kata Abdul.
Abdul juga menyampaikan bahwa sebelumnya pihak mahasiswa telah menyuarakan pembahasan tersebut dalam gerakan-gerakan mahasiswa seluruh Indonesia.
Baca juga: Aliansi BEM Bali minta gubernur perhatikan kesejahteraan pendidik
"Di Bali ini untuk berkumpul membuat wacana gerakan baru dan kita bisa silahturahmi sehingga perumusan bisa lebih menyatu dan selaras itu yang ingin kita hasilkan. Kedepannya BEM SI ini selalu dengan identitas gerakan intelektualnya bisa memberikan pengawalan dan poin rekomendasi untuk memastikan kebijakan ini tepat pada sasaran," ujar Abdul.