Negara (Antara Bali) - Ketua Komisi A DPRD Jembrana, Ida Bagus Suarjana, Senin, mengatakan, pihaknya akan menanyakan ke Dinas Dikporaparbud, terkait materi buku Pendidikan Jasmani (Penjas) kelas V SD yang menuai protes karena dianggap bermuatan porno.
"Masalah buku itu akan kami tanyakan saat rapat kerja dengan Dinas Dikporaparbud. Karena ini menjadi sorotan masyarakat, kami harus mencari kejelasana persoalannya," kata Suarjana.
Suarjana mengaku, lewat telepon dirinya sudah menanyakan masalah buku tersebut ke Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit dan mendapatkan jawaban, buku itu berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional dan isinya sudah melalui kajian.
Ia sendiri juga menyakini, karena berasal dari pusat, materi-materi dalam buku pelajaran itu tentu sudah melalui berbagai pertimbangan, namun khusus untuk buku Penjas kelas V SD, daya tangkap murid-murid berlainan di masing-masing daerah.
"Kalau di kota-kota besar seperti Jakarta misalnya, materi buku tersebut mungkin tidak masalah. Tapi kalau di daerah seperti Jembrana, karena membicarakan seks dan alat reproduksi masih dianggap tabu, bisa saja muncul protes dari orang tua murid," ujar Suarjana.
Sebelumnya diberitakan, orang tua murid merasa keberatan dengan buku pelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) kelas V SD, karena menganggap materi seputar alat reproduksi manusia porno.
Sementara Dinas Dikporaparbud Jembrana yang dikonfirmasi lewat Kabid Pendidikan Dasar, I Nyoman Wenten mengatakan, pihaknya tidak akan menarik buku pelajaran tersebut."Kami rasa isi maupun bahasanya masih normatif, dan layak sebagai pelajaran awal seputar reproduksi bagi murid-murid," katanya.(GBI/T007)
"Masalah buku itu akan kami tanyakan saat rapat kerja dengan Dinas Dikporaparbud. Karena ini menjadi sorotan masyarakat, kami harus mencari kejelasana persoalannya," kata Suarjana.
Suarjana mengaku, lewat telepon dirinya sudah menanyakan masalah buku tersebut ke Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit dan mendapatkan jawaban, buku itu berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional dan isinya sudah melalui kajian.
Ia sendiri juga menyakini, karena berasal dari pusat, materi-materi dalam buku pelajaran itu tentu sudah melalui berbagai pertimbangan, namun khusus untuk buku Penjas kelas V SD, daya tangkap murid-murid berlainan di masing-masing daerah.
"Kalau di kota-kota besar seperti Jakarta misalnya, materi buku tersebut mungkin tidak masalah. Tapi kalau di daerah seperti Jembrana, karena membicarakan seks dan alat reproduksi masih dianggap tabu, bisa saja muncul protes dari orang tua murid," ujar Suarjana.
Sebelumnya diberitakan, orang tua murid merasa keberatan dengan buku pelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) kelas V SD, karena menganggap materi seputar alat reproduksi manusia porno.
Sementara Dinas Dikporaparbud Jembrana yang dikonfirmasi lewat Kabid Pendidikan Dasar, I Nyoman Wenten mengatakan, pihaknya tidak akan menarik buku pelajaran tersebut."Kami rasa isi maupun bahasanya masih normatif, dan layak sebagai pelajaran awal seputar reproduksi bagi murid-murid," katanya.(GBI/T007)