Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa memantau operasi pasar di Pasar Badung dan Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali yang menyediakan komoditas bawang merah, cabai merah besar dan kecil dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
"Ini merupakan upaya jangka pendek untuk menekan inflasi dengan mengadakan operasi pasar dengan menekan harga produk tertentu yang sedang mengalami kenaikan harga di pasar," kata Arya Wibawa disela-sela pemantauan operasi pasar di Denpasar, Senin.
Ia menyampaikan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di pasar seperti cabai merah kecil dan besar, bawang merah, telur, mie instan dan minyak goreng, sehingga sejumlah komoditas tersebut yang dilakukan operasi pasar.
"Kami berusaha tekan laju kenaikannya, yang mana dalam sehari ini kita sudah bisa mempengaruhi sentimen pasar. Seperti contoh harga bawang merah yang per 1 kilogram di pasaran harganya mencapai Rp30 ribu, dalam operasi pasar dijual Rp23 ribu," ujar Arya Wibawa.
Baca juga: Pemkot: operasi pasar di Pasar Badung dan Kreneng untuk tekan inflasi
Untuk jangka menengah, Pemkot Denpasar melalui Tim PKK Kota Denpasar yang bersinergi dengan Bank Indonesia Provinsi Bali akan melaksanakan penanaman bibit cabai bekerja sama dengan para kader PKK di desa/kelurahan.
Sedangkan untuk bibitnya akan didukung Bank Indonesia, kemudian akan ditanam oleh para ibu-ibu PKK Denpasar. Hasilnya nanti akan dipasok ke para pedagang tentunya dengan harga di bawah kisaran pasar guna menekan laju inflasi dan menggerakkan perekonimian rakyat.
"Saya berharap dengan operasi pasar ini beberapa bulan ke depan sampai Desember 2022 ini, tren inflasi bisa terkendali," ucapnya;
Hal ini, lanjut Arya Wibawa, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar pemerintah daerah dengan TPID-nya untuk mengendalikan inflasi daerahnya masing-masing karena inflasi ini terjadi di seluruh Indonesia dengan kisaran 4,9 persen secara nasional.
"Maka dari itu Pemkot Denpasar akan terus berupaya menekan inflasi, yang pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,72 persen, sampai kondisi perekonomian bisa stabil kembali," katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar siapkan operasi pasar untuk turunkan inflasi
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata mengatakan operasi pasar ini dilaksanakan guna menekan kenaikan harga-harga terutama cabai dan bawang merah.
Menurut Kompyang, operasi pasar berbeda dengan pasar murah karena Perumda selaku anggota TIPD juga melakukan pembelian barang di pengepul dan petani yang berjualan langsung.
"Tentunya kami kaji juga agar tidak bersinggungan dengan para pedagang. Barang-barang yang kami ambil dari pengepul atau petani ini, kami rencananya lempar kepada pedagang dengan memperpendek rantai distribusi. Harapan kami inflasi yang disebabkan oleh bawang dan cabai yang sulit dikendalikan ini, bisa kita tekan," ujarnya.
Dalam operasi pasar minyak goreng (Kita) dijual di harga 12.800/liter, minyak curah 11.500/liter, dan untuk cabai rawit, cabai besar dijual Rp2.000 lebih murah dibandingkan harga pasar.
Dalam kesempatan tersebut Wawali Arya Wibawa juga didampingi Asisten II Kota Denpasar AA Gde Rismawan, Kadisperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Made Saryawan, Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Diah Utari beserta OPD terkait lainnya.