Sebanyak 200 tenaga kesehatan RS Sanglah mulai divaksin booster kedua

Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 200 tenaga kesehatan (nakes) dari pegawai hingga dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Bali mulai menjalani vaksinasi booster atau penguat yang kedua di Denpasar, Selasa.

"Setiap harinya target 200 sasaran, di sini ada sebanyak 2.800 pegawai. Ini sekaligus untuk mengatur pelayanan agar tetap bisa kerja, yang vaksin dicampur agar pelayanan tetap jalan," kata Kasubag Humas RSUP Sanglah I Dewa Ketut Kresna.

200 nakes yang divaksin booster kedua secara perdana telah melangsungkan vaksinasi di RSUP Sanglah sejak pukul 8.00 hingga 13.00 WITA, bersamaan dengan vaksinasi umum bagi masyarakat.

Dewa Kresna menyebut proses vaksinasi terhadap nakes di RSUP Sanglah diperkirakan selesai sekitar 10 hari, prosesnya dilakukan bergiliran untuk menjaga pelayanan terhadap pasien tetap berjalan, penerapan tersebut telah berlangsung hari ini dan pelayanan kesehatan tetap berjalan lancar.

"Seminggu atau 10 hari selesai. Ini paling yang divaksin 2.500 pegawai karena ada saja yang berhalangan atau hamil dan sakit," ujar Kasubag Humas RSUP Sanglah tersebut kepada media.

RSUP Sanglah yang namanya akan berubah menjadi RS Prof IGN Gede Ngoerah ini telah diberikan stok vaksin sebanyak 800 dosis jenis moderna oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Baca juga: Vaksinasi "booster" kedua di Denpasar sasar 19 ribu nakes

"Edarannya tanggal 29 Jumat, lalu Sabtu dan Minggu libur, kemudian Senin kemarin persiapan mengambil vaksin ke Dinas Kesehatan sambil nyusun jadwal," kata Dewa Kresna.

RSUP Sanglah sendiri mendapat vaksin jenis moderna sepenuhnya lantaran pada booster pertama seluruh nakes menggunakan jenis vaksin tersebut.

Dewa menyebut sejak saat itu angka positif COVID-19 yang menjangkit pegawai rumah sakit kian menurun, ia menyebut pada vaksinasi keempat atau booster kedua ini dilakukan guna kembali memperkuat antibodi para nakes yang bertemu langsung dengan pasien di rumah sakit.

Di Rumah Sakit Sanglah sendiri saat ini masih menerima pasien COVID-19 dengan gejala berat, sedang dan memiliki penyakit bawaan. Dari 39 bed yang disediakan di ruang Nusa Indah dan Cempaka, sebanyak 12 kasur terisi oleh pasien.

Baca juga: Bali mulai laksanakan vaksin "booster" dosis kedua