Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfudz Siddiq
menyebut kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara konflik Rusia dan Ukraina merupakan kegiatan diplomasi "ketuk pintu".
Diplomasi yang dilakukan Jokowi itu mendapat apresiasi dari sejumlah negara sahabat Indonesia, kata Mahfudz dalam webinar "Prospek Penyelesaian Perang Rusia-Ukraina: Upaya Kolektif atau Individual?" di Jakarta, Jumat.
"Ketika diplomasi ketuk pintu ini disambut baik oleh para pihak yang bertikai dan juga diapresiasi oleh negara-negara lain di dunia, maka itu bisa dikatakan sebagai indikator keberhasilan awal diplomasi ini," kata Mahfudz.
Baca juga: Menkeu Rusia dan Menkeu Ukraina ikuti pertemuan ke-3 FMCBG G20 secara virtual
Dia juga menilai kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana ke kamp korban-korban perang di Ukraina memiliki dimensi kemanusiaan.
"Hal ini membuat Rusia maupun Ukraina sulit menolak peranan Indonesia dalam menyelesaikan peperangan yang melibatkan kedua negara tersebut secara diplomatik," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto mengatakan upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi dalam mewujudkan perdamaian antara Rusia dan Ukraina memang tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Dan 'buah' dari upaya diplomasi itu sebenarnya sudah mulai terlihat, seperti dibukanya kembali rantai pasokan pangan. Indonesia sudah menunjukkan upaya melaksanakan amanat Pembukaan UUD Negara RI 1945 untuk perdamaian," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gelora sebut Jokowi lakukan diplomasi "ketuk pintu" Rusia dan Ukraina