Jakarta (ANTARA) - KTT Forum Negara-Negara Kepulauan dan Pulau (AIS Forum) yang diselenggarakan di Bali pada 11 Oktober 2023 akan dihadiri tujuh kepala negara/pemerintahan negara anggota.
“Tujuh kepala negara/pemerintahan yang hadir adalah dari Komoro, Negara Federasi Mikronesia, Madagaskar, Niue, Papua Nugini, Sao Tome and Principe, serta Timor Leste,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat ketika menyampaikan keterangan pers di Jakarta pada Jumat.
Fiji dan Tonga akan diwakili oleh deputi perdana menteri, sementara Kepulauan Marshall, Seychelles, Singapura, dan Solomon Island mengirimkan menteri.
Negara anggota lain yakni Selandia Baru, Siprus, Islandia, Jepang, Samoa, Inggris mengirimkan pejabat tinggi dan duta besarnya.
“Dan kami masih menunggu konfirmasi (kehadiran) dari Belize, Kepulauan Cook, Malta, dan Sri Lanka,” tutur Tri.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mengundang partisipasi dari 51 negara anggota Forum AIS pada pertemuan puncak yang baru akan diselenggarakan untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan lima konferensi di tingkat menteri dan delapan pertemuan tingkat pejabat tinggi.
Penyelenggaraan KTT Forum AIS, menurut Tri, menjadi bagian penting dari diplomasi kemaritiman Indonesia, dengan didasari oleh Bandung Spirit yang mengedepankan solidaritas, kesetaraan, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, KTT Forum AIS diharapkan bisa mendorong kemitraan nyata yang inklusif dari Global South, negara-negara berkembang yang terletak di sisi selatan Bumi.
“KTT ini kita harapkan menghasilkan Leaders’ Declaration yang sudah dibahas di tingkat pejabat tinggi. Kita mendorong hasil-hasil konkret melalui kerja sama konkret antara Indonesia dan negara-negara kepulauan di berbagai kawasan,” tutur Tri.
“Beberapa proyek percontohan sudah dilakukan baik di Fiji dan Madagaskar, dan akan dikembangkan dengan negara-negara kepulauan lainnya,” ujar dia, menambahkan.
Selain diikuti oleh negara anggota Forum AIS, KTT tersebut juga akan dihadiri oleh Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Kelompok Negara Melanesia (MSG).
Baca juga: PHRI Bali pastikan tak ada pengalihan tamu hotel saat puncak KTT AIS Oktober mendatang
Baca juga: BPSPL Denpasar kelola sampah laut dukung ekonomi biru
Baca juga: PLN libatkan MDA Bali dan pelayang Bali sukseskan gelaran KTT AIS 2023
Baca juga: KTT AIS di Bali berpotensi perbaiki kualitas ekosistem pesisir dan laut
Baca juga: KTT AIS jadi kontribusi Indonesia dalam penanganan isu kelautan berskala global
Baca juga: Presiden Jokowi tunjuk Luhut jadi Ketua Penanggung Jawab Substansi KTT AIS
Baca juga: 11 Oktober 2023, Bali jadi tuan rumah KTT AIS atasi empat masalah kelautan