Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI AAGN Ari Dwipayana mengatakan bahwa sungai atau tukad menjadi pusat peradaban para leluhur Bali sejak dulu.
"Tidak hanya di Bali, kerajaan-kerajaan besar yang pernah ada di dunia juga membangun pusat kebudayaan di sepanjang sungai," kata dalam sambutannya pada seminar bertajuk "Pelestarian dan Pengembangan Cagar Budaya di Tukad Oos" melalui keterangan tertulis, Kamis.
Oleh karena itu, ujarnya, menjaga dan merawat sungai adalah bagian dari menjaga kehidupan manusia sekaligus membangun pusat peradaban masyarakat.
Baca juga: Puri Kauhan Ubud Bali dan tiga universitas seminarkan pemuliaan air
Aliran sungai, kata dia, menjadi daerah pusat pemerintahan, pusat spiritual dan juga pemukiman dari hulu ke hilir. Wilayah-wilayah yang dilalui sungai umumnya subur. Sehingga, orang-orang cenderung bermukim di sepanjang aliran sungai.
"Lembah Sungai Sindhu juga lebih dulu maju di bidang kebudayaan sebelum datangnya Bangsa Arya sekitar 1.500 tahun sebelum Masehi," ujarnya dalam seminar yang juga menampilkan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto selaku narasumber lain.
Baca juga: Stafsus Kemenpora : wartawan harus tingkatkan nilai tawar daerah
Hal itu ditunjukkan dari jejak peradaban manusia Bali di sepanjang lembah Sungai Petanu-Pakerisan. Beberapa prasasti berikutnya menyebutkan Singhamandawa (nama kerajaan) dan Singhadavala (ibu kota kerajaan, diperkirakan di Manukaya Tampaksiring, jelas dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ari Dwipayana sebut sungai pusat peradaban dan kebudayaan Bali
Stafsus Presiden: Sungai jadi pusat peradaban/kebudayaan Bali
Jumat, 17 Juni 2022 15:47 WIB