"Saya sangat senang pagi hari ini, kita dapat meresmikan dan melanjutkan tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi telah mulai berjalan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan langsung oleh kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu.
Industri baterai listrik yang dibangun berkat investasi perusahaan elektronik Korea Selatan LG tersebut, "Merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir" kata Presiden
"Berbagai proses dan tahapan dimulai dari penambangan nikel, smelter, pabrik prekusor, pabrik katoda, kemudian baterai listrik, battery pack, hingga mobil listrik, masih ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai. Dari hulu sampai ke hilir, end to end, semuanya dikerjakan dalam investasi ini," katanya.
Presiden Joko Widodo juga mengaku senang dengan adanya investasi dari hulu ke hilir itu dan tersebar ke beberapa kawasan industri di Indonesia.
Ia menjelaskan untuk pertambahan dan peleburan nikelnya berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. Sementara KIT Batang menjadi lokasi berdiri industri pemurnian, industri prekusor, dan industri katoda.
"Dan pabrik baterai kini sedang juga dibangun di Karawang dan pabrik mobil listriknya juga sedang dibangun di Cikarang. Ini sangat baik, tidak hanya di Jawa, di luar Jawa juga dibangun investasinya. Jadi ada pemerataan pembangunan," ujar Kepala Negara.
Perusahaan elektronik LG menanamkan modal sekitar Rp142 triliun atau 9,8 miliar dolar Amerika dalam investasi industri baterai listrik terintegrasi tersebut, angka yang menurut Presiden bukanlah jumlah kecil.
"Dan yang paling saya senang industri-industri raksasa yang di sini, sehingga yang paling penting ini adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar. Diperkirakan menyerap karyawan, SDM, tenaga kerja kita 20 ribu orang. Ini jumlah yang tidak kecil dan di mana-mana di dunia sekarang ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci," katanya.
Selain itu, dampak positif lainnya dari kehadiran industri-industri di KITB adalah pendapatan negara yang akan turut bertambah, baik berupa pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, hingga pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kesempatan lebih awal melaporkan bahwa tahapan pertama KIT Batang yang mencakup wilayah seluas 450 hektare telah terjual habis, sedangkan untuk tahapan kedua ini meliputi wilayah seluar 1.000 hektare.
"Dari luas itu, LG masuk kurang lebih 275 hektare, kemudian FoxConn juga akan ada di sini dan ketiga,insya Allah ada masuk lagi dari Amerika yang lain. Target kami 2023 akhir, minimal 50 persen dari 4.300 hektare di Batang ini akan terisi penuh," katanya.
Menteri (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, seluruh lahan industri yang tersedia di Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang untuk tahap pertama sudah ludes dibeli investor.
Kabar baik ini disampaikan Bahlil saat mendampingi Presiden Jokowi dalam seremoni acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).
"Alhamdulillah, tahap pertama sudah seperti ini. Dan semua lahan 450 hektare untuk tahap pertama sudah terlaku jual habis," tegasnya.
Ia mengakui capaian positif ini berkat kerja sama sehati antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengawal industri proses pembangunan Industri Kit-Batang.
Dia pun berharap kolaborasi antar Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus dapat ditingkatkan. Hal ini demi memenuhi target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun.
"Semoga kompak terus, agar realisasi investasi berikutnya bisa terpenuhi ke depan," tutup Bahlil.
Pada acara peresmian ini tampak hadir dalam acara tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Dubes Korea Park Tae-sung, dan President sekaligus CRO LG Energy Solution Lee Bang-soo.Kawasan industri ini akan dikerjakan seluas 4.300 hektare. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi.
Kawasan industri di Batang, Jawa Tengah akan menyerap tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya, memberikan peluang pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan juga ada arus modal masuk, ada capital inflow ke negara kita yang ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.