Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyapu bersih podium salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing 2022 yang diselenggarakan di Jungnang Sport Climbing Stadium, Seoul, Korea Selatan, Jumat.
Veddriq Leonardo memastikan podium teratas nomor speed putra setelah finis dengan waktu 6,96 detik. Ia juga cukup diuntungkan karena rekan senegaranya, Kiromal Katibin, mencuri start dalam laga final perebutan medali emas, demikian catatan IFSC.
“Tentu saja saya sangat senang karena ini merupakan kompetisi pertama pada musim ini. Saya merasa sangat percaya diri selama laga final tadi, dan (kemenangan) ini terasa luar biasa,” ungkap Veddriq.
Baca juga: Juli, Bali jadi tuan rumah kualifikasi Piala Dunia U-19 kriket putri
Sementara itu bagi Katibin, meski final kali ini berakhir antiklimaks dan mengecewakan, dia bisa bernapas lega berkat rekor dunia yang dia diciptakan pada babak kualifikasi dengan catatan waktu 5,17 detik, 0,03 detik lebih cepat dari rekor sebelumnya milik Veddriq yang dibukukan di Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, Utah, AS.
Podium nomor speed putra Piala Dunia Panjat Tebing kali ini makin lengkap berkat kemenangan atlet lainnya dari Indonesia, Rahmad Adi, yang mengalahkan Ludovico Fossali asal Italia dalam laga perebutan medali perunggu dengan catatan waktu 5,58 detik.
Pada perlombaan speed putri, atlet Polandia yang juga pernah tampil di Olimpiade Aleksandra Miroslaw mengamankan podium teratas Piala Dunia Panjat Tebing untuk keenam kali sepanjang kariernya.
Baca juga: Sandiaga siap fasilitasi pelatihan atlet jelang Piala Dunia Esports di Bali pada November
Miroslaw mengalahkan atlet Amerika Serikat Emma Hunt dalam babak final dan melesat memanjat dinding setinggi 15 meter itu dengan catatan waktu 6,72 detik.
Miroslaw sebelumnya bahkan telah mencuri perhatian dalam babak kualifikasi setelah mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri yang dia ciptakan di Olimpiade Tokyo 2020 dari semula 6,84 detik menjadi 6,64 detik.
Sementara itu, atlet putri Indonesia belum mampu naik podium dalam seri Piala Dunia kali ini. Rajiah Sallsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang masuk tiga besar di babak kualifikasi, hanya mampu finis masing-masing di posisi kelima dan kesembilan saat final.