Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali memfokuskan potensi sektor pertanian yang cukup besar untuk dapat menopang pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
"Dengan adanya pembangunan berarti ada kegiatan perekonomian yang melibatkan masyarakat sehingga kesejahteraannya meningkat," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra setelah mengikuti kegiatan peringatan Hari Otonomi Daerah secara daring di ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Senin.
Kini, pihaknya sedang fokus untuk menggali potensi dari sektor pertanian, karena sektor pariwisata masih terganggu akibat pandemi COVID-19.
"Karena situasi sekarang memang potensinya lebih kecil dari bidang pertanian, sehingga pertanian akan lebih diintensifkan guna menopang PAD di Buleleng," kata Sutjidra.
Baca juga: Para aktivis dan artis serukan "Selamatkan Tanah di Bali"
Dalam arahan yang dibacakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mendagri Suhajar Diantoro, Menteri Dalam Negeri mengatakan secara filosofis tujuan otonomi daerah adalah mencapai kemandirian fiskal. Dengan mendelegasikan sebagian kewenangan urusan kepemerintahan kepada masing-masing daerah.
"Sejatinya dengan menggali semua potensi sumberdaya yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan," ungkapnya.
Setelah 26 tahun berlalu otonomi daerah telah memberikan dampak positif. Dibuktikan dengan adanya percepatan pembangunan yang diimbangi peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya PAD, dan kemampuan fiskal daerah.
Namun, data juga menunjukkan filosofi dari otonomi daerah yang belum berjalan optimal. Berdasarkan data dari Dirjen Keuangan Daerah, masih ada beberapa daerah yang menggantungkan keuangannya dari pemerintah pusat melalui transfer ke daerah dan dana desa.
Baca juga: Plaga Farm fokus kembangkan sistem pertanian dengan konsep keberlanjutan
"Kami mengimbau kepada daerah yang PAD-nya masih rendah agar melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali potensi yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan PAD melebihi TKDD," tutupnya.
Adapun tema dalam peringatan hari otonomi daerah ke-26 yaitu Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Wujudkan ASN yang Proaktif dan Berahlak dengan Membangun Sinergi Pusat dan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam puncak peringatan hari otonomi daerah juga diluncurkan dua inovasi yaitu Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (SILPPD) versi 1.1 dan Konsultasi Virtual Otonomi Daerah.