Jakarta (ANTARA) - Perjalanan delegasi bisnis Jepang ke Indonesia pada 27 Maret-1 April 2022 yang difasilitasi KBRI Tokyo menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,15 tirliun).
Berbagai kesepakatan investasi itu penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia usai pandemi, kata KBRI Tokyo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan ada komitmen investasi dan transfer teknologi dalam kesepakatan-kesepakatan bisnis itu.
"Delegasi bisnis Jepang ini telah dijajaki sejak lama oleh KBRI Tokyo. Sehingga pada kunjungan ke Indonesia, telah terdapat beberapa komitmen investasi dan sharing teknologi dari Jepang. KBRI Tokyo akan terus kawal realisasi komitmen investasi dari Jepang ini," kata Heri.
Baca juga: Indonesia kembali terima bantuan vaksin COVID-19 dari Jepang
Menurut Heri, kunjungan bisnis tersebut merupakan yang pertama sejak awal pandemi dan merupakan wujud dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara perwakilan Indonesia di luar negeri dengan pemerintah pusat dan daerah.
Selama berada di Indonesia, delegasi bisnis Jepang itu telah bertemu dengan Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian dan beberapa pejabat tinggi lainnya di kementerian/lembaga.
Mereka juga mengikuti business matching dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Komite Jepang, Kadin Kota Bogor dan beberapa pihak swasta di bidang kesehatan dan pertanian.
Di akhir kunjungannya, delegasi Jepang itu mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali.
Ahli penyakit infeksi dari Hiroshima University, Hiroki Ohge, yang ikut dalam rombongan itu, mengatakan siap mengembangkan rumah sakit internasional di kawasan ekonomi khusus itu.
Baca juga: Garuda Indonesia angkut tuna dari Bali ke Jepang
"Hiroshima University memiliki keunggulan di bidang riset kedokteran. Kami siap mendukung pengembangan Bali International Hospital di KEK di Sanur Bali dengan mengirimkan tenaga kesehatan dan teknologi kedokteran terkini," ujar Hiroki Ohge.
Selama di Bali, delegasi bisnis Jepang juga diundang oleh Presiden Komisaris Kura-Kura Bali Tantowi Yahya untuk meninjau perkembangan area yang akan menjadi salah satu pusat riset berskala internasional.
Mereka juga diterima oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan mengikuti kegiatan business matching dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali.