Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap semua pihak tidak perlu mengkhawatirkan lagi untuk berwisata mengunjungi Pulau Bali karena penerapan protokol kesehatan, termasuk pengujian COVID-19 di Pulau Dewata sangat ketat.
Hal itu dikatakan Moeldoko saat meninjau dan mengevaluasi penerapan kebijakan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat.
"Saya lihat penerapan protokol kesehatan dan testing (pengujian) di sini (Bandara I Gusti Ngurah Rai) sudah sangat baik. Kesiapan infrastrukturnya hingga pengaturan alur kedatangan dan keberangkatan juga sudah tertata dengan bagus. Jadi tidak perlu khawatir lagi untuk datang ke Bali," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Sekda Badung: Penanganan COVID-19 jadi garansi untuk wisatawan
PT Angkasa Pura I selaku operator Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk kelancaran pengujian COVID-19 di bandara tersebut.
Fasilitas tersebut antara lain puluhan bilik uji dan laboratorium yang bisa mengeluarkan hasil tes PCR sebanyak 936 sampel dalam waktu satu jam.
Selain itu, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai juga menyiagakan 16 konter pelayanan layanan visa per kedatangan (visa on arrival/VOA), termasuk bagi penyandang disabilitas.
"Alurnya sangat bagus, cepat, dan semua tertintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Ini harus lebih dimaksimalkan lagi," kata Moeldoko.
Dengan kebijakan bebas karantina bagi PPLN dan juga visa on arrival (VOA), Moeldoko optimistis sektor pariwisata di Bali akan segera pulih.
Baca juga: Sandi: Peningkatan wisman ke Bali tak diikuti peningkatan kasus COVID-19
Sejak kebijakan tersebut diberlakukan pada 7 Maret 2022, menurut Moeldoko, sudah terjadi peningkatan jumlah kedatangan wisatawan asing melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kepala Dinas Pariwisata Bali tadi juga menyebut, jika saat ini okupansi hotel-hotel di Bali juga naik. Ini langkah awal yang sangat baik sekali untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Bali," ujarnya.