Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa adanya peningkatan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali tak diikuti dengan penambahan jumlah kasus pengidap COVID-19.
“Kita berterima kasih atas kerja sama dan koordinasi semua pihak,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.
Menurut Menparekraf, lonjakan jumlah wisman ke Bali dipengaruhi peningkatan vaksinasi dan protokol kesehatan secara ketat serta disiplin.
Peningkatan jumlah wisman ke Bali juga mempengaruhi tingkat okupansi hotel di provinsi tersebut yang tumbuh 10-20 persen.
“Ini sangat ditunggu-tunggu karena berkaitan dengan juga kesiapan menuju beberapa event atau kita sebut sebagai side event untuk G20,” ungkap dia.
Baca juga: Pengamat: Wisatawan harus tetap prokes mski tanpa antigen/PCR
Mengenai visa kunjungan saat kedatangan (Visa on Arrival/VoA), pihaknya disebut telah mengajukan perluasan negara-negara yang boleh datang ke Bali yang sebelumnya telah diberikan kepada 23 negara.
Perluasan ini mencakup negara anggota G20 dan negara yang mengirimkan jumlah wisatawan yang tinggi ke Indonesia.
“Kami mengusulkan penambahan beberapa negara yang berdasarkan ratas (rapat terbatas) sudah disetujui, seperti Tiongkok dan India maupun negara lain akan ditambahkan,” ucapnya.
Ia juga mengaku telah mengajukan negara yang tergabung dalam ASEAN agar memperoleh VoA.
“Kami akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan aplikasi PeduliLindungi sebagai bagian dari pada kesiapan dan perbaikan sektor ekonomi kreatif menyambut kembali wisatawan mancanegara,” kata Sandiaga.