Denpasar (ANTARA) - BPJS Kesehatan terus meningkatkan dan memacu pengelolaan JKN-KIS agar dapat terus berkesinambungan setelah menerima penghargaan tertinggi untuk kawasan Asia Pasifik dari Asosiasi Jaminan Sosial Internasional (International Social Security Association/ISSA) dalam ISSA Good Practice Award 2021.
"Penghargaan ini memacu kami untuk bekerja lebih keras, berinovasi dan berkolaborasi serta menjaga agar pengelolaan JKN-KIS dapat terus berkesinambungan. Tentu ini hasil sinergi, kolaborasi apik dan membangun ekosistem JKN yang kuat dan mumpuni demi mencapai Universal Health Coverage (UHC)," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti di Denpasar, Bali, Selasa.
Ia mengatakan pedoman dalam tata kelola BPJS Kesehatan juga dihadirkan pada
ISSA Good Practice Award 2021. Selain itu, ajang lomba ini diadakan setiap tahun berkaitan dengan
good practice atau berbagi pengalaman asosiasi penyelenggara jaminan sosial anggota ISSA.
"Indonesia sudah menjadi satu kesatuan dan inovasi-inovasi yang luar biasa, termasuk dari rumah antre pakai antrean daring, tahu kapan diberikan layanan dan urutan nomer berapa,
good practice award memberikan pengalaman yang ditulis dalam tulisan dan satu tulisan jadi pemenang," katanya.
Adapun jumlah peserta
ISSA Good Practice Award 2021, yaitu dari 168 tulisan yang berasal dari 30 anggota di 19 negara. Sementara untuk hasil dari ISSA Good Practice Award 2021 menyatakan bahwa BPJS Kesehatan menjadi pemenang di Kawasan Asia Pasifik atas penulisan
"Managing and Governing National Health Security Programme in single payer scheme Integrated service solutions to achieve universal health coverage".
Dalam ajang internasional ini, BPJS Kesehatan memperoleh 20 penghargaan yang mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan, serta berbagai inovasi layanan akibat pandemi COVID-19.
"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas. Bisa dilihat pengguna BPJS lebih dari 200 juta, mengelola itu tidak gampang. Kami terus memberikan uang muka pada RS agar RS tidak membedakan dan memberikan pelayanan yang bagus, kepatuhan yang baik. Kalau kepatuhannya baik, layanan bagus, kami berikan uang muka lebih banyak daripada yang biasa-biasa dalam memberikan layanan kepada peserta," paparnya.