Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memaparkan rencana program tahun ini dengan pagu anggaran Rp100,6 triliun.
"Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2022 yang diserahkan oleh Bapak Presiden oko Widodo pada tanggal 29 November 2021, alokasi anggaran Kementerian PUPR tahun ini adalah sebesar Rp100,6 triliun," ujar Menteri Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Dengan pagu anggaran sebesar Rp100,6 triliun, lanjut Menteri PUPR, rencana program yang akan dilaksanakan antara lain bidang Sumber Daya Air sebesar Rp41,2 triliun yang digunakan untuk melanjutkan pembangunan 35 bendungan on-going serta pembangunan dua bendungan baru.
Kemudian untuk revitalisasi danau, pembangunan 42.400 hektare daerah irigasi, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi 123.740 hektare, serta pembangunan pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 157 km.
Baca juga: Menteri PUPR siapkan keringanan izin bisnis jasa konstruksi
Sedangkan pada bidang jalan dan jembatan sebesar Rp39,7 triliun, digunakan untuk pembangunan 354 km jalan baru, pembangunan 23.715 meter jembatan, pembangunan 1.072 m flyover/underpass, serta pembangunan 9,2 km jalan tol, antara lain Serang – Panimbang dan Semarang – Demak.
Kemudian bidang permukiman sebesar Rp12,5 triliun, digunakan untuk pembangunan dan peningkatan 1.637 liter/detik Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem Pengelolaan Air Limbah untuk 8.410 Kepala Keluarga, Sistem Pengelolaan Persampahan untuk 21.000 Kepala Keluarga (KK).
Lalu penanganan 802 hektare kawasan kumuh, penyelenggaraan bangunan gedung, kemudian pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan, olahraga dan pasar, serta penataan kawasan, antara lain Kawasan Lasem dan Kawasan Manado - Likupang.
Baca juga: Menteri PUPR targetkan penghijauan infrastruktur Bali rampung pada akhir Februari
Adapun pada bidang Perumahan dengan alokasi sebesar Rp5,1 triliun digunakan untuk pembangunan rumah susun (rusun) sebanyak 5.141 unit, pembangunan rumah khusus (rusus) sebanyak 1.823 unit, bantuan rumah swadaya untuk 101.250 unit yang tersebar di 34 provinsi, dan pembangunan 20.500 unit prasarana, sarana, dan utilitas umum untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tersebar di 34 provinsi.
Kemudian dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya yang dialokasikan sebesar Rp2,1 triliun pada tahun ini.