Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng, Bali mengasuransikan sebanyak dua armada bus sekolah sebagai upaya mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah berjalan di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, di Singaraja, Senin, menjelaskan sebagai salah satu instansi yang mengurus transportasi, Dishub Buleleng siap memberikan pelayanan berupa perlindungan bagi anak sekolah yang menggunakan fasilitas bus sekolah.
Ia menerangkan, Dishub bekerja sama dengan Jasa Raharja terkait dengan program unggulan tersebut. “Dengan premi asuransi Jasa Raharja bagi seluruh pengguna fasilitas bus sekolah yang kami kelola,” jelasnya.
Baca juga: Disdikpora Bali: PTM sudah jalan sesuai juknis prokes
Adapun preminya, kata Gunawan, selama setahun sudah dibayarkan sebesar Rp1.008.000. Nantinya, seluruh pengguna fasilitas bus sekolah dan petugas dari Dishub akan ditanggung asuransi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Ini juga sebagai langkah antisipasi guna melindungi pengguna dan staf dari Dishub sendiri,” ucap Gunawan.
Pihaknya menerangkan bahwa bus sekolah kembali diaktifkan setelah sempat terhenti selama masa pandemi dikarenakan siswa belajar dari rumah. Pelayanan dilakukan dari hari Senin-Sabtu.
Adapun personel Dishub Buleleng tetap melaksanakan tugas menjemput atau mengantar anak-anak sekolah. Sampai saat ini memang banyak yang memanfaatkan bus sekolah ini dari rute-rute yang sudah ada, baik dari Penarukan maupun ke Sangket dan begitu sebaliknya.
"Mengenai jumlah tentu ada fluktuasi para siswa yang menaiki bus itu, tetapi yang jelas setiap hari kami selalu siap dalam melayani siswa-siswi dalam angkutan gratis ini,” demikian Gunawan.
Baca juga: Menteri PPPA ingin vaksinasi COVID-19 anak mudahkan belajar di sekolah
Disinggung mengenai kemungkinan pengajuan penambahan armada kepada Kemenhub RI, Gunawan menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenhub RI melalui personel dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat.
Pihaknya pun tetap mengajukan permohonan kepada Ditjen Perhubungan Darat mengenai tambahan armada bus sekolah ini. “Tapi sampai saat ini memang belum ada tanggapan yang pasti,” kata mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol ini.