Denpasar (ANTARA) - Superlative Secret Society (SuperlativeSS) menandai eksistensinya dengan meluncurkan Superlative Gallery di Legian, Kuta, Bali, yang sekaligus menjadi galeri Non Fungible Token (NFT) pertama di Indonesia.
"Kami sangat antusias mempersiapkan pembukaan dan menjalankan operasional Superlative Gallery. Superlative Gallery merupakan galeri NFT offline pertama di Indonesia," kata Ilustrator & Founder SuperlativeSS Moh Arif Wijaksana dalam peluncuran Superlative Gallery di Kuta, Badung, Selasa (11/1).
Menurut Arif, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi pihaknya dapat mengakomodasi rekan-rekan seniman asli Indonesia, untuk bergabung dan berkembang bersama di era digital aset seperti NFT.
Sementara itu, Prasetyo Budiman selaku CEO & Founder SuperlativeSS menyatakan bahwa Superlative Gallery dirancang untuk mewadahi para seniman dan kolektor item NFT di seluruh dunia.
"Selama ini kami hanya berinteraksi dan bergerak secara online. Oleh karena itu, melalui Superlative Gallery para holder dapat saling berbagi informasi, sekaligus mengedukasi cara kerja NFT kepada semua orang khususnya seniman lokal di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Menkeu buka galeri "Art Bali"
Melalui Superlative Gallery, pihaknya berharap dapat berkontribusi lebih banyak untuk memajukan industri digital creative dan aset digital sekaligus menghidupkan kembali sektor pariwisata lokal melalui hasil karya seniman asli Indonesia.
Kumpulan koleksi avatar karya seni SuperlativeSS dipamerkan di Superlative Gallery. Selain itu, komunitas Non Fungible Token (NFT) asli Indonesia ini pun menandai eksistensinya dengan mengadakan serangkaian acara menarik pada 11-16 Januari 2022.
Selain meluncurkan "offline" galeri pertamanya di Indonesia, SuperlativeSS juga ingin menjangkau audiens lebih luas lagi. Karya asli anak Indonesia melalui SuperlativeSS, akan terpampang di Times Square, New York, Amerika Serikat, dengan durasi tayang selama 1.35 menit, selama tujuh hari.
"Kami ingin menyampaikan pesan yang mendalam kepada semua orang, khususnya para holder dan anggota komunitas kami yang kebanyakan berada di Amerika," ujarnya.
Menurut Prasetyo, dukungan kepada para anggota merupakan motivasi positif untuk memberikan karya terbaik serta lebih aktif lagi berpartisipasi pada ajang NFT tingkat internasional.
Antusiasme para holder dan penikmat karya seni SuperlativeSS, juga akan dijawab melalui teaser REPUS yang akan ditampilkan bersamaan dengan pembukaan Superlative Gallery. REPUS merupakan koleksi terbaru NFT seri kedua dari SuperlativeSS.
Baca juga: Menparekraf kembangkan wisata edukasi di Ubud Bali
Beberapa karya seni dan original poster NFT SuperlativeSS sudah terdaftar hak ciptanya di HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan saat ini sudah mendaftar untuk sertifikasi merek dagang resmi.
Rangkaian kegiatan menarik setelah pembukaan galeri telah disusun hingga 16 Januari 2022 yakni beragam talkshow interaktif dari praktisi blockchain, NFT dan cryptocurrency.
Turut hadir pula perwakilan dari holder, komunitas, NFT Enthusiast dan beberapa praktisi lainnya di indutri NFT seperti Tokocrypto, ID NFT dan MOT yang akan memberikan banyak informasi serta isu menarik di dunia aset digital.