Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama di luar negeri untuk dapat menjaga peran NU dalam menyebarkan ajaran Islam moderat di negara tempat mereka tinggal.
PCI NU di luar negeri juga harus mengoptimalkan peran dalam membawa NU di berbagai negara asing, kata Wapres Ma’ruf saat menerima audiensi dari sejumlah perwakilan PCI NU dari beberapa negara di tengah kunjungan Ma’ruf Amin di Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Rabu.
"Kalian semua harus bisa memikirkan langkah-langkah NU ke depan, supaya perannya optimal di dalam negeri maupun di luar negeri, di tingkat global," kata Wapres Ma’ruf.
Persebaran anggota NU di berbagai negara, yang umumnya sedang menempuh studi, harus dimanfaatkan sebagai potensi terhadap pengembangan NU dan kemajuan Indonesia.
Selain menjaga moderasi ajaran Islam tersebut, Wapres juga meminta PCI NU untuk berkontribusi dalam mengembangkan peran NU di sektor ekonomi tingkat global.
"Peran-peran di luar itu terutama ekonominya, ini yang belum. Oleh karena itu, bagaimana 100 tahun kedua ini supaya peran NU tidak hanya soal kebangsaan tetapi soal ekonomi dan peran globalnya," tuturnya.
PCI NU juga harus dapat mendorong isu perubahan iklim, terutama di momen Presidensi Indonesia di Forum G20 pada tahun 2022.
"Tentang climate change, Indonesia sedang menjadi Ketua G20. Salah satu agendanya ialah penanggulangan emisi nol persen. Saya kira kita harus mendorong pemikiran ini," ujarnya.
Dengan tersebarnya sumber daya manusia (SDM) NU yang di berbagai negara, Wapres berharap potensi besar tersebut dapat menjadi kekuatan besar yang berdampak pada kemaslahatan umat.
"Mengubah potensi menjadi kekuatan. Bagaimana potensi yang besar menjadi suatu kekuatan yang bisa kita jadikan gerakan melalui perbaikan-perbaikan," ucapnya.
Turut hadir dalam audiensi dengan Wapres Ma’ruf Amin tersebut ialah perwakilan dari PCI NU Tiongkok, PCI NU Brunei Darussalam, PCI NU Turki, PCI NU Belanda, PCI NU Australia, PCI NU Mesir dan PCI NU Malaysia.
Konsisten kawal NKRI
Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan negara perlu berterima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) karena organisasi keagamaan tersebut sudah konsisten mengawal eksistensi Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).
"Selama ini NU sudah berkiprah dan konsisten mengawal eksistensi NKRI," kata Tenaga Ahli Utama KSP Rumadi Akhmad usai menghadiri Muktamar Ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussaadah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Lampung, sebagaimana siaran pers KSP di Jakarta, Rabu malam.
Menurut Rumadi, NU juga berkontribusi menyelesaikan berbagai macam persoalan yang dihadapi pemerintah, seperti penegakan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dan vaksinasi kepada masyarakat.
"Ke depan pemerintah dan NU perlu terus memperkuat kerja sama dan saling percaya," kata Rumadi.
Rumadi juga berharap penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU bisa menghasilkan program-program yang dapat menjadi lompatan strategis bagi kemajuan bangsa, dan memastikan NU tetap relevan dengan perjuangan bangsa.
"Ini sangat tepat dengan tema Muktamar, yaitu 100 tahun NU tetap berkhidmat untuk membangun peradaban dunia," ujarnya.
Ia mengatakan terdapat beberapa agenda besar yang harus dilakukan NU, seperti mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor strategis, membangun kemandirian ekonomi, dan penguatan organisasi kelembagaan serta jaringan.
"Ada empat agenda besar yang harus dilakukan NU ke depan yakni memperkokoh transformasi paham keagamaan yang dikembangkan NU, pengembangan kualitas SDM di lingkungan sektor strategis, membangun kemandirian ekonomi, serta penguatan organisasi kelembagaan dan jaringan," tuturnya.
Pada Rabu ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Muktamar Ke-34 NU yang dijadwalkan berakhir pada Jumat (24/12) pagi dengan sejumlah agenda, mulai dari pembukaan, rapat komisi-komisi, dan ditutup dengan penetapan ketua umum baru.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Muktamar Ke-34 NU pada Rabu pagi.
Presiden Jokowi dalam sambutannya, antara lain, menyampaikan rasa terima kasih kepada NU yang telah membantu pemerintah dalam menangani COVID-19 dan menyukseskan program vaksinasi.
Presiden juga berterima kasih atas kiprah NU yang terus mengawal kebangsaan, toleransi, kemajemukan, UUD 1945, kebinekaan, dan NKRI.
"Kita harapkan dengan itu kita terus bisa menjaga dan merawat bangsa dan negara yang kita cintai," ujar Presiden Jokowi.