Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung pengembangan wisata spiritual di Bali, sebagai salah satu cara menuju pariwisata yang berkualitas.
"Mereka yang tertarik wisata spiritual (spiritual tourism) kebanyakan orang yang berpendidikan, peduli pada budaya, peduli pada alam dan lingkungan, dan tidak mengganggu siapa pun," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kemenparekraf I Gde Pitana, di Denpasar, Sabtu.
Saat menjadi pembicara kunci pada seminar yang bertajuk "Spiritual Tourism" itu, Pitana menyatakan dukungan pengembangan tersebut walaupun memang selama ini wisata spiritual di Bali dinilainya telah berjalan sangat baik.
Di Bali itu, menurut dia, wisata spiritualnya berkombinasi dengan wisata religius dan wisata budaya. Dibuktikan dengan para wisatawan mancanegara banyak juga pergi meditasi ke Gunung Batur, Gunung Batukaru, dan sebagainya.
"Jadi tidak murni wisata spiritual, karena nuansa agama dan kulturalnya masih kuat," katanya pada seminar yang diselenggarakan oleh Anand Ashram Foundation itu.
Ia menambahkan yang penting sekarang dalam pengembangan wisata spiritual pada destinasi tertentu adalah harus sesuai dengan budaya lokal dan diterima masyarakat setempat.
Pada seminar ini juga menghadirkan tiga pembicara yakni Wakil Ketua ASITA Pusat Bagus Sudibya, Presiden Direktur Bali Discovery Tours John M Daniels, dan tokoh spiritual lintas agama Anand Krishna.(LHS/IGT/T007)
Spiritual Tourism Menuju Wisata Berkualitas
Sabtu, 28 Juli 2012 14:46 WIB