Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksinasi COVID-19 secara massal dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) menjadi upaya maksimal bangsa dalam mengakhiri masa pandemi.
“Saat pandemi baru saja menjangkau Indonesia tahun lalu, pemerintah bergerak mencari jalan untuk mendapatkan vaksin yang bahkan masih dalam penelitian,” kata Presiden Jokowi melalui unggahan di akun resmi @jokowi dipantau di Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah sejak awal berupaya untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Alhasil, ketika vaksin COVID-19 diluncurkan oleh beberapa perusahaan farmasi dunia, Pemerintah Indonesia sudah mendapatkan komitmen untuk pengadaan vaksin.
Per Senin ini, ratusan juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dan jadi telah didapatkan Indonesia. Perolehan vaksin itu melalui kerja sama langsung, kerja sama dengan lembaga dunia, maupun bantuan dari negara sahabat.
“Vaksin-vaksin itu didistribusikan ke seluruh negeri untuk seluruh rakyat yang perlu kita lindungi,” ujarnya.
Dalam unggahannya pada Senin ini, Presiden Jokowi memperlihatkan data perolehan vaksin COVID-19 oleh Indonesia hingga 4 Oktober 2021, yakni 280.527.920 dosis. Jika dirinci sebanyak 219.676.280 dosis merupakan vaksin Sinovac, 28.190.720 vaksin AstraZeneca, 8.450.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 vaksin Moderna, dan 15.710.760 vaksin Pfizer.
Adapun hingga Minggu 24 Oktober 2021, menurut Satgas Penanganan COVID-19, Indonesia telah menyuntikkan dosis pertama vaksinasi COVID-19 kepada 113.032.768 penerima, dosis kedua vaksin COVID-19 kepada 67.915.440 penerima, dan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada 1.102.824 penerima.