Jakarta (Antara Bali) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) kembali mempersiapkan kedelai varietas baru dengan keunggulan super genjah dimana umur dari mulai tanam hingga panen hanya 65 hari.
"Dengan umur yang pendek ini petani di banyak daerah seperti di sepanjang pantai utara Jawa, bisa memanfaatkan fase bera (masa sebelum tanam baru) dua bulannya, yakni ketika sawah kering, untuk menanam kedelai," kata pemulia kedelai dari Batan Harry Is Mulyani di Jakarta, Kamis.
Galur baru kedelai hasil iradiasi nuklir dan diberi kode Q298 ini masih dalam proses pengajuan proposal untuk dinilai oleh Tim Pelepasan Varietas di Kementerian Pertanian.
Jika sudah disidang dan lulus uji, lanjut dia, maka akan dilepas oleh Mentan sebagai varietas.
Selain memiliki keunggulan super genjah, galur baru ini tahan hama kutu hijau (aphis) pembawa virus kedelai yang bisa menurunkan produksi hingga 80 persen dan tahan penyakit karat daun yang disebabkan cendawan dan juga dapat menurunkan hasil produksi sebesar 20-80 persen.
Sedangkan produktivitasnya rata-rata adalah dua ton per hektare ketika diuji adaptasi di delapan lokasi, dengan potensi tiga ton per hektare, sedangkan ukuran biji kedelainya 12 gram per 100 butir.(LHS/IGT/T007)
Batan Siapkan Kedelai Super Genjah
Kamis, 26 Juli 2012 16:52 WIB