Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan kembali kesiapan Pulau Dewata dalam pembukaan pintu pariwisata untuk kedatangan wisatawan mancanegara mulai 14 Oktober 2021, saat menerima kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir di Denpasar, Selasa.
"Sekarang momentumnya memang sudah memungkinkan untuk dilakukan pembukaan pintu untuk wisatawan mancanegara karena penanganan pandemi COVID-19 di Provinsi Bali sudah semakin membaik dilihat dari beberapa indikator," kata Koster saat menerima kunjungan Menteri BUMN tersebut.
Kedatangan Erick Thohir berkaitan dengan rencana Bali untuk pembukaan bagi wisman yang sudah dibahas beberapa kali dengan Menko Marves, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan.
Dia mengemukakan sejumlah indikator pendukung Bali untuk menerima penerbangan internasional diantaranya Pertama, munculnya kasus harian yang terus menurun hingga ke angka dua digit.
Baca juga: Gubernur Koster terima penghargaan PPKM Mikro terbaik dari TNI
"Kemarin (4/10) angka positif sudah mencapai 52 orang, lalu yang sembuh 125 dan secara kumulatif tingkat kesembuhan sudah mencapai 96 persen. Demikian juga yang meninggal juga jauh menurun, dari sebelumnya sempat mencapai 50 orang perhari," ucapnya.
Demikian juga positif rate di angka 1 dan BOR juga turun drastis dan ini sudah situasi yang cukup stabil dalam beberapa minggu ini.
"Oleh karena itu sudah diputuskan pada hari yang baik menurut kearifan lokal Bali pada tanggal 14 Oktober akan dibuka penerbangan internasional wisatawan mancanegara untuk masuk ke Bali. Terutama untuk negara yang risiko COVID-19 rendah dan penerbangannya langsung ke Bali atau tidak ada transit," ucapnya.
Selain itu akan memakai syarat perjalanan, seperti sudah dua kali vaksin, kemudian harus tes PCR H-3 sebelum keberangkatan dan juga mengisi aplikasi EHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dan aplikasi Welovebali.
Demikian juga di Bandara Ngurah Rai, akan di tes PCR, menunggu satu jam dan akan ditempatkan di hotel sementara selama 8 hari dan akan di-SWAB kembali. "Jika negatif, dipersilahkan untuk berwisata di Bali atau pidah hotel," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Koster keluarkan SE pemanfaatan produk garam tradisional
Untuk kualitas hotel disiapkan sama fasilitasnya, sudah memenuhi sertifikat CHSE dan "berkelas" atau biasa dipakai untuk wisatawan mancanegara. Walau istilahnya "hotel sementara" namun tidak menutup kemungkinan bisa dihuni permanen selama berwisata ke Bali.
"Prokes di setiap hotel kita terapkan dengan ketat, dengan petugas-petugas yang ditempatkan di semua titik sudah dibuatkan SOP dan buku panduan," kata Koster.
Koster pun mengemukakan bahwa salah satu titik sentralnya adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan maskapai Garuda Indonesia.
"Untuk itu peran penting dari Bapak Menteri BUMN agar Angkasa Pura dan Garuda Indonesia bisa menangani dengan baik. Kami juga sudah bahas bersama dengan para dirutnya agar bisa menjalankan prokes dengan baik," ucapnya.
Pihaknya berharap kedatangan wisman ini tidak akan menimbukan lonjakan kasus baru karena sudah ditunggu sejak lama. "Semoga pariwisata Bali bisa pulih, perekonomian bisa pulih kembali," kata Koster.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN beserta jajaran BUMN lainnya akan terus mendukung upaya kebangkitan wisata di Bali.
"Bandara akan jadi akses utama, sehingga saya akan memastikan juga persiapan Bandara Ngurah Rai agar benar-benar tidak lengah, waspada dalam penanganan COVID-19," ucapnya.
Erick mengingatkan dalam menghadapi COVID-19 ini, tidak bisa 100 persen terproteksi sehingga kedisiplinan tetap harus diutamakan.
"Kami juga berupaya menjaga kesehatan Bali. Ini waktunya Bali bangkit di bawah kepemimpinan Pak Gubernur. Kami harapkan bisa cepat sehingga ekonomi bisa tumbuh lagi," ujarnya.
video oleh Pande Yudha