Bojonegoro (Antara Bali) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Jawa Timur melakukan uji coba mengembangkan tanaman "koro pedang" (canavalia ensiformis) seluas 40 hektare di kawasan hutan di Kecamatan Kepohbaru, Temayang, dan Gondang.
Ketua KTNA Bojonegoro Sarif Usman, Minggu, di Bojonegoro mengatakan, pengembangan tanaman "koro pedang" ini, dilakukan para petani pada musim kemarau, setelah memperoleh masukan dari seorang pengusaha Pasuruan dan Boyolali, Jateng, yang bersedia membeli produksi tanaman itu.
Para petani, lanjutnya, memperoleh benih biji koro pedang dari pengusaha itu dengan harga Rp25 ribu per kilogram dan hasilnya dibeli dengan harga Rp3 ribu per kilogram.
"Para petani sudah mulai memanen koro pedang yang pertama," katanya, menjelaskan. Ia menyebutkan, tanaman koro pedang yang masa tanamnya selama enam bulan itu, bisa menghasilkan berkisar 1-1,5 kilogram per pohon dengan masa panen tiga kali.
Menurut dia, tanaman koro pedang ini, memiliki keunggulan bisa ditanam di lahan kering dan tidak terlalu membutuhkan air.(LHS/T007)
Koro Pedang, Alternatif Di Musim Kemarau
Minggu, 22 Juli 2012 7:23 WIB