Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mencadangkan anggaran sebesar Rp9,2 triliun untuk mendukung pemulihan sektor wisata pada 2022 dari dampak krisis pandemi COVID-19.
"Ada anggaran yang dicadangkan sekarang Rp9,2 triliun untuk tahun depan," katanya dalam Rakornas Parekraf 2021 di Jakarta, Senin.
Secara rinci, cadangan untuk pemulihan sektor pariwisata nasional tersebut meliputi alokasi dari belanja pemerintah pusat Rp6,5 triliun dan Rp2,8 triliun melalui transfer ke daerah.
Sri Mulyani menuturkan anggaran Rp9,2 triliun akan digunakan untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dari tiga aspek yakni aksesibilitas, atraksi dan aseminitas serta dari sisi promosi maupun partisipasi pelaku swasta.
Sementara itu, terdapat anggaran Rp7,67 triliun untuk pemulihan pariwisata tahun ini dengan program seperti Bangga Buatan Indonesia Rp200 miliar, stimulus perfilman Rp266 miliar, serta fasilitas kesehatan penanganan COVID-19 dan tenaga kesehatan Rp298,6 miliar.
Berbagai upaya ini sekaligus mendukung destinasi pariwisata super prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, sehingga siap ketika nantinya ada langkah relaksasi pembukaan turis wisata asing maupun domestik.
"Ada yang sangat spesifik. Bagaimana memulihkan pasar pariwisata kita melalui rebranding pariwisata dan bagaimana menciptakan resiliensi dari dunia pariwisata. Itu akan terus kita lakukan," tegasnya.