Denpasar (ANTARA) - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan setelah kasus pemukulan antara aparat TNI dan oknum masyarakat di Desa Sidatapa Buleleng Bali sudah berakhir damai, saatnya berganti fokus pada penanganan COVID-19 dan kasus kemiskinan.
"Sudah jelas disampaikan bahwa prioritas kami bukan cuma masalah ini karena masalah ini sejak awal juga diharapkan ada jalan untuk damai. Tapi biasalah agak sulit dan sebagainya. Pada intinya keduanya mau damai," kata Pangdam IX/Udayana dalam siaran pers di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia mengatakan kedepannya yang harus menjadi fokus adalah melawan COVID-19 ini dan kasus kemiskinan.
"Jangan dihabiskan waktu dengan persoalan seperti ini. Kabupaten Buleleng ini sudah baik mengatasi COVID dan bisa jadi contoh di berbagai tempat dan untuk masalah kemiskinan kami akan galakkan bidang pertanian, sehingga masyarakat Bali bisa memfasilitasi kebutuhan pangan sendiri tidak perlu dari luar daerah lagi," katanya.
Baca juga: Gubernur Bali: dukung upaya damai kasus Sidatapa
Ia mengatakan pertemuan dengan masyarakat ini menjadi momentum untuk berkomunikasi langsung dan memberikan pemahaman tentang COVID-19.
Pangdam menegaskan bahwa masalah yang terjadi di Sidatapa Buleleng sudah selesai dan damai. Kemudian saatnya semua pihak fokus pada kasus COVID dan kemiskinan.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan dengan penandatangan surat perdamaian ini maka keduanya sepakat mengakhiri masalah tersebut tidak ada lagi proses hukum dan semuanya kembali pada posisi damai.
"Dalam hal ini dua belah pihak akan mencabut laporannya dan tidak ada lagi proses hukum. Serta kembali ke titik awal, semua mendukung apa yang dilakukan hari ini tidak ada lagi pihak yang
ngomporin sampai menjadi tidak kondusif di masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Panglima TNI-Kapolri harap 3T dan vaksinasi di Bali bisa optimal
Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama membangun Bali dengan baik. Kemudian tidak memberikan ruang kepada siapapun yang mengadu domba lagi terkait masalah ini.
Sebelumnya, diketahui terjadi keributan antara seorang pemuda dengan oknum TNI sehingga diduga muncul pemukulan pada bagian kepala Dandim 1609/Buleleng karena menolak diswab antigen, hingga secara spontan menyebabkan saling pukul antara aparat TNI lainnya dengan oknum masyarakat.