Denpasar (ANTARA) - Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali dr I Gede Wiryana Patra Jaya menilai saat ini animo pendonor plasma konvalesen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Saat ini pendonor plasma konvalesen didominasi perempuan. Dan saya rasa animo para pendonor ini cukup tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya," kata dr Patra saat dihubungi di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa calon pendonor wajib melalui proses skrining dan prosesnya lebih selektif dari pada donor darah biasa. Khusus untuk perempuan harus memenuhi syarat seperti titer antibodi tidak rendah, belum pernah hamil dan belum pernah menerima transfusi darah.
"Kalau perempuan banyak yang mau jadi pendonor tapi syaratnya harus belum pernah hamil dan belum pernah menerima transfusi darah. Sedangkan paling banyak ditemukan titer antibodinya rendah dan belum memenuhi syarat khusus tersebut," katanya.
Sementara untuk penyintas yang sudah melakukan vaksinasi juga diperbolehkan melakukan donor plasma konvalesen.
Kata dia, apabila sudah melewati dalam kurun waktu tertentu pasca vaksinasi dan tidak merasakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Dikatakannya bahwa saat ini tren calon pendonor sudah banyak yang bersedia untuk donor, hanya saja hasil skrining yang ketat membuat tidak semuanya bisa lolos jadi pendonor.
"Dalam kurun waktu tertentu vaksinasi beberapa hari dan tidak merasakan KIPI. Jadi harus melalui skrining baru bisa lolos. Sekarang kesediaan pendonor tinggi nah begitu bersedia dan dilakukan skrining titer antibodi dan lainnya, bisa jadi tidak memenuhi syarat tersebut," katanya.
Sebelumnya, Lanal Denpasar juga mengadakan donor plasma konvalesen bagi seluruh masyarakat umumnya dan warga maritim khususnya.
Dari peserta yang hadir melaksanakan donor plasma sebanyak 10 orang, dan yang bisa melaksanakan donor plasma konvalesen sebanyak tujuh orang, dengan keterangan diambil secara apheresis lima orang dan secara leucodepleted dua orang.
Hasil plasma konvalesen tersebut selanjutnya telah diserahkan kepada pihak PMI Bali.