Semarapura (Antara Bali) - Ratusan personel TNI/Polri mengamankan upacara ngaben di Desa Adat Kemoning dan Desa Adat Budaga, Kabupaten Klungkung, Sabtu, yang masyarakatnya masih terlibat konflik adat.
Penjagaan ekstraketat itu untuk menghindari terulangnya insiden berdarah antarwarga dua desa adat yang pernah terjadi pada September 2011.
Insiden yang menewaskan seorang warga itu dipicu oleh perebutan pura desa, setra (kuburan), dan prajapati (pura di dalam kuburan).
Persoalan lama itu kembali muncul saat jenazah Made Sudi, warga Banjar Galiran, Desa Adat Budaga, hendak diaben di setra.
Warga Desa Adat Kemoning menolak pengabenan di setra dan hendak menghadang iring-iringan pelayat di Jalan Jempiring.
Namun upaya penghadangan itu berhasil digagalkan karena iring-iringan jenazah mendapat pengawalan ketat dari personel Brimob Polda Bali, Polres Klungkung, dan Kodim 1610/Klungkung. "Pengawalan itu atas permintaan warga Galiran," kata Kepala Polres Klungkung AKBP Tri Wahyudi.
Ia meminta tokoh adat di desa itu segera mengupayakan perdamaian. "Jangan kami dijadikan tameng untuk dibenturkan dengan masyarakat," kata Kapolres.(IPA/M038/T007)
Ratusan Aparat Antisipasi Konflik Desa Adat
Sabtu, 7 Juli 2012 19:42 WIB