Denpasar (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali menerima bantuan 25 oksigen konsentrator untuk membantu pemenuhan oksigen bagi perawatan pasien COVID-19, dari sejumlah tokoh masyarakat asal Pulau Dewata yang tergabung dalam Yayasan Bali Binar Bhakti.
"Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan ini dan dukungan yang diberikan pada kami dalam membantu penanganan pasien COVID-19," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin, saat menerima bantuan oksigen konsentrator tersebut di Denpasar, Selasa.
Alat oksigen konsentrator tersebut diserahkan oleh Wakil Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Agus Maha Usadha yang diterima Rentin, dan langsung diserahkan pada sejumlah pimpinan RS penerima bantuan dan juga Kadis Kesehatan Kabupaten Tabanan.
Sebanyak 25 oksigen konsentrator didonasikan kepada Rumah Sakit Bali Mandara (lima unit), RSUD Tabanan (empat unit), RSUD Wangaya (empat unit), RSUD Singaraja (empat unit), RS Prasanthi (dua unit) dan enam unit untuk yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Gubernur Bali : Kebutuhan oksigen bisa terpenuhi
Menurut Rentin, di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan juga dalam manajemen penanggulangangan bencana, memang diperlukan upaya bersama dan tidak semata-mata mengandalkan dari pemerintah.
"Inilah wujud nyata kolaborasi pentahelix, yakni ada kolaborasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Menurutnya, oksigen konsentrator ini sangat dibutuhkan, khususnya bagi pasien yang terpapar COVID-19. Memang sempat terjadi kelangkaan oksigen, namun dua tiga hari terakhir ini sudah relatif terkendali.
"Hadirnya beliau-beliau ini, sebagai wujud respons cepat sebagai panggilan rasa kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita yang terbaring mengharapkan oksigen yang betul-betul kondisinya sempat mengkhawatirkan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Agus Maha Usadha mengatakan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari yayasan yang dibina oleh pematung Nyoman Nuarta terkait kondisi pandemi COVID-19, terlebih dalam dua minggu terakhir terjadi kelangkaan stok oksigen.
"Jadi, kami di yayasan bekerja sama dengan semua pihak, termasuk juga telah berkoordinasi dengan pengawas, pembina, sekretaris dan bendahara untuk mengadakan alat oksigen konsentrator ini. Astungkara bisa terwujud," ucapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau fasilitas kesehatan Rumah Oksigen Gotong Royong
Agus menambahkan, Yayasan Bali Binar Bhakti ingin mencoba menjadi bagian kecil dalam upaya mendukung pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19.
"Semoga apa yang kami lakukan ini, bisa membantu dalam melewati masa pandemi ini. Kami sangat prihatin sekali dengan kondisi saat ini, betapa kebutuhan oksigen di ICU. Kami berharap bantuan ini bisa segera sampai," ucap Agus.
Sementara itu, Direktur RSUD Wangaya dr AA Made Widiasa mengaku rumah sakit setempat memang sempat mengalami kondisi keterbatasan oksigen, padahal ini sangat vital untuk pasien COVID-19 yang bergejala berat.
Kondisi keterbatasan oksigen dikhawatirkan akan memicu kendala pelayanan terhadap pasien, sehingga dengan bantuan ini akan mampu membantu dalam pemenuhan kebutuhan oksigen bagi pasien-pasiennya.
"Biasanya, pasien yang kami rawat itu semuanya butuh oksigen. Hanya saja kedatangannya tidak tentu. Jadi kami mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan itu dengan alat-alat konsentrator dari pemerintah dan membeli sendiri, sehingga mampu mengatasi kebutuhan oksigen yang terbatas," ucap Widiasa.