Jakarta (ANTARA) - China menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama vaksin COVID-19 dan terus memberikan bantuan dan dukungan bagi Indonesia dalam merespons pandemi virus corona, di mana jumlah kasus penularan telah melonjak.
“Pihak China akan terus memberikan bantuan dan dukungan semampu kami, memberikan bantuan alat serta paramedikal guna penanganan pandemi kepada Indonesia,” kata Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian dalam konferensi pers yang digelar dari Jakarta, Kamis.
Khususnya terkait kerja sama vaksin, dia mengatakan bahwa kerja sama vaksin kedua negara selalu berjalan dengan lebih cepat dibandingkan dengan kerja sama antara China dan negara-negara lain di kawasan.
Dia pun memastikan bahwa China akan memenuhi pasokan vaksin ke Indonesia. Menurutnya, hingga saat ini perusahaan farmasi Sinovac dan Sinopharm telah mengekspor vaksin ke Indonesia dalam 16 gelombang, dengan rincian 6,4 juta vaksin siap pakai dan 115,5 juta vaksin setengah jadi.
Baca juga: Ulama China doakan pandemi COVID-19 di Indonesia segera berakhir
Kedua negara pun secara aktif mendorong uji klinis, pembelian komersial, kerja sama produksi, dan transfer teknologi vaksin, serta menolak nasionalisme vaksin.
Selain itu, Dubes Qian mengatakan bahwa kedua pihak akan memperdalam kerja sama dalam seluruh rangkaian industri vaksin, termasuk dalam penelitian, pembelian, produksi, dan distribusi, serta membantu Indonesia dalam membangun pusat produksi vaksin di kawasan dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penanganan pandemi di Indonesia.
Saat ini, perusahaan Cansino dikatakan tengah mendiskusikan pembelian vaksin dengan mitranya di Indonesia, sementara Anhui Zhifei Longcom juga telah memulai uji klinis tahap ketiga yang baru di Indonesia.
Selain dengan Indonesia, China juga mengedepankan kerja sama vaksin di tingkat internasional. Menurut Dubes Qian hingga saat ini, China telah memberikan lebih dari 500 juta vaksin atau solusi stok vaksin virus corona.
“Mulai bulan ini, Sinovac dan Sinopharm dapat memasok vaksin kepada COVAX untuk digunakan dalam penanganan pandemi di negara-negara berkembang,” ujarnya, yang menambahkan bahwa perusahaan vaksin China telah memulai kerja sama produksi di berbagai negara seperti Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir dan Brazil, dengan daya produksi yang melampaui 200 juta dosis.