Bandung (Antara Bali) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin menilai kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Al Qur'an di Kementerian Agama merupakan hal yang sangat menyedihkan sekaligus memalukan karena menyangkut kitab suci umat Islam.
"Waduh, saya tersentak membaca itu (dugaan korupsi pengadaan Al Qur'an). Maka perlu tabayun dan perlu verifikasi apakah betul demikian. Tapi mudah-mudahan itu tidak benar," kata Din Syamsudin, usai penutupan Tanwir Muhammadiyah 2012, di Bandung, Minggu.
Pernyataan LSM Indonesia Corruption Watch (ICW) beberapa waktu lalu, kata Din, mengenai adanya dugaan kasus korupsi pengadaan Al Qur'an ini bisa kembali menempatkan Kementerian Agama sebagai kementerian terkorup.
"Dan jangan sampai terjadi lagi Kementerian Agama menjadi 'juara bertahan' sebagai kementerian yang paling korup. Ini memang memalukan, dan itu bukan menurut saya tapi menurut ICW atau Lembaga Transparasi Indonesia menuturkan selama ini, Kemenag menjadi 'kementerian paling korup'," ujar Din.
Menurut Din, dugaan korupsi pengadaan Al Qur'an di tubuh Kementerian Agama sebuah ironi tersendiri bagi bangsa Indonesia saat ini.(DWA/IGT/T007)
Korupsi Proyek Al Qur'an Menyedihkan
Minggu, 24 Juni 2012 13:17 WIB