"Sampah plastik di lautan terus menjadi masalah dan jutaan bagian plastik memasuki rantai makanan kita melalui asupan boga bahari. Apabila kita tidak berbuat sesuatu untuk menghentikan ini, maka diperkirakan pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di laut," kata Direktur Eksekutif CTC Rili Djohani dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia mengatakan setiap tahun, sekitar 8 juta ton sampah plastik terbuang ke laut, membunuh lebih dari 100.000 mamalia laut dan jutaan bagian plastik masuk ke rantai makanan melalui asupan boga bahari.
Baca juga: Indonesia jajal teknologi iradiasi kurangi sampah plastik
Baca juga: Indonesia jajal teknologi iradiasi kurangi sampah plastik
Menanggapi permasalahan ini, CTC membuat proyek sosial yaitu Wahana Escape Room. Proyek ini bertujuan memperlihatkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah plastik kepada kehidupan laut dan kesehatan manusia, sementara para pemain berusaha untuk memecahkan teka-teki sebelum waktu habis.
“Laut membutuhkan bantuan kita. Melalui permainan ini juga menyelipkan pesan tentang bahayanya sampah plastik bagi laut. Kami berharap dapat mengajak masyarakat dari beragam kalangan untuk belajar dan mengambil bagian dari solusi untuk masalah global yang mencederai laut kita,” katanya.
Permainan ini dimainkan berkelompok, terdiri dari 2 sampai 6 orang, yang memasuki beragam skenario ruangan untuk menyelamatkan laut dari polusi plastik.
Melalui permainan ini, para pemain akan mendapat pemahaman yang mendalam mengenai sampah plastik di laut dan mempelajari bagaimana menyelamatkan alam, membuang sampah secara bertanggung jawab dan mengurangi penggunaan konsumsi plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengatakan untuk memastikan keselamatan setiap orang pada situasi pandemi, seluruhnya wajib mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Di antaranya jumlah pemain maksimal empat orang dalam satu ruangan, cek suhu tubuh, menggunakan masker dan mensterilkan fasilitas Escape Room setelah dan sebelum digunakan.