Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pembangunan akses jalan masih menjadi fokus perhatiannya untuk pengembangan pariwisata di Bali utara.
"Jadi saya lihat dari sisi geografis, Buleleng ini ada batas bukit dari ujung timur ke barat, sehingga pengembangan pariwisata masih difokuskan pada pembangunan akses jalan," kata Bupati Suradnyana di Singaraja, Buleleng, Selasa.
Menurut Bupati, kalau wisatawan hendak ke Buleleng akan melewati jalan yang berliku, dan harus melewati batas perbukitan ini yang banyak menyebabkan orang mabuk lewat sana. Apalagi tipe wisatawan yang datang ke Buleleng berbeda dengan daerah lainnya.
"Wisatawan yang datang ke Buleleng adalah wisatawan yang long stay atau tinggalnya lama, otomatis para wisatawan menghabiskan waktu dan materinya lebih banyak di Buleleng," katanya.
Baca juga: Koster: gunakan pendekatan santun dalam proyek jalan pemendek jarak
Oleh karena itu, pembangunan akses jalan menjadi hal yang sangat penting untuk ditingkatkan agar wisatawan bisa dengan lancar dan cepat sampai di Buleleng. "Kami sudah melakukan upaya yang maksimal, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani," katanya.
Dengan pembangunan shortcut tersebut, kata Bupati, dapat menghilangkan batas bukit dengan jalan berliku menuju Buleleng. Namun sampai saat ini baru ada empat titik shortcut selesai, yakni dua titik di Kabupaten Tabanan dan dua titik di Kabupaten Buleleng.
"Sebanyak sepuluh titik dianggarkan. Tahun 2021 ada dua titik lagi yang dibangun di Buleleng," katanya.
Bupati Suradnyana mengatakan Buleleng sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dengan alam dan topografinya yang berbeda dengan daerah lain di Bali. Buleleng sering disebut dengan nyegara-gunung, di mana antara gunung dan lautnya tidak terlalu jauh.
"Jika wisatawan ingin suasana yang sejuk bisa. Ketika ingin menuju pantai juga tidak jauh, sehingga suhu yang dirasakan langsung berbeda hanya dengan menempuh jarak 10 kilometer saja," katanya.
Baca juga: Gubernur Koster resmikan proyek jalan pintas Bali utara-selatan
Agus Suradnyana menambahkan ada keyakinan dalam dirinya jika aksesibilitas ke Buleleng sudah mendukung dan menuju Buleleng lebih mudah, dalam sepuluh tahun ke depan Buleleng akan menjadi salah satu pilihan terdepan destinasi wisata di Bali.
Apalagi, ditambah dengan adanya bandara baru di Buleleng. Itu akan menjadikan daya pendukung untuk pengembangan pariwisata di Buleleng. "Tentunya dengan penataan ruang yang baik. Sistem organik dalam pertanian untuk menunjang pariwisata juga diterapkan," katanya.