Tabanan (ANTARA) - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri upacara pitra yadnya ngaben megabung yang diselenggarakan oleh masyarakat Banjar Adat Selemadeg Kelod, Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Rabu.
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan milik Banjar setempat tersebut, turut dihadiri oleh Anggota DPR-RI I Made Urip, salah satu anggota DPRD Provinsi Bali dan DPRD Tabanan, Sekda dan OPD terkait, Camat, Perbekel dan Bendesa Adat serta nampak juga beberapa krama setempat.
"Ngaben megabung yang sudah menjadi agenda dalam perarem adat yang diselenggarakan selama 5 tahun ini diikuti 27 Sawa. Dalam Ngaben Megabung biasanya dirangkaikan dengan upacara Metatah dan Nyambutin. Terkait pembiayaan berasal dari urunan warga Banjar sebesar Rp200 ribu," ujar Ketua Panitia Ngaben Megabung I Made Sumaja.
Baca juga: Wabup Tabanan ikuti Pemlaspasan di Banjar Eka Swara
“Sebenarnya Ngaben seharusnya sudah berlangsung di Tahun 2020, namun ditunda karena situasi pandemi. Di Tahun 2021 ini Ngaben Megabung tetap dijalankan, namun rangkaiannya seperti Metatah dan Nyambutin tetap ditunda,” imbuhnya.
Menurut Made Sumaja, untuk menghindari banyaknya kerumunan karena saat ini masih berlangsung pandemi. Selain itu, upacara ngaben ini mengambil tingkatan yang paling nista untuk mengurangi waktu pelaksanaan yang puncaknya digelar pada 4 Juni 2021.
Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ngaben megabung ini apalagi telah memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Terlebih lagi dilakukan atas dasar semangat gotong-royong yang telah didasari dengan pikiran yang suci dan tulus ikhlas.
“Terus tingkatkan rasa persaudaaraan dan persatuan yang didasari dengan semangat gotong-royong, agar visi misi Tabanan era baru menuju tabanan yang aman unggul dan madani (AUM) bisa secepatnya tercapai,” kata Sanjaya.
Baca juga: 24 Juni, Umat Hindu Bali gelar "Piodalan" di Pura Mandara Giri Lumajang
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menambahkan , sangat mengapresiasi lokasi bangsal dari ngaben megabung yang cukup luas, ini sangat sesuai dengan persyaratan protokol kesehatan. Pihaknya berharap agar dalam pelaksanaan ngaben, seluruh masyarakat mematuhi dan memperketat penerapan protokol kesehatan.
“Meskipun sebagian besar masyarakat sudah divaksin, namun dalam kegiatan ini hendaknya protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat, yakni dengan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, serta menerapkan 6 M (memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup, serta menjauhi kerumunan),” ujar Sanjaya.