Denpasar (ANTARA) - Pembangunan Embung Sanur Kota Denpasar, Provinsi Bali sebagai upaya mengatasi banjir pada musim hujan di wilayah sekitarnya dengan dana mencapai Rp66 miliar lebih.
Peletakan batu pertama pembangunan Embung Sanur dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, anggota DPRD Bali, anggota DPRD Kota Denpasar dan instansi terkait di Sanur, Kamis.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Mariadi Hutama dalam laporannya menjelaskan pembangunan Embung Sanur merupakan amanat Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Kota Denpasar setelah mendapat laporan dari Wali Kota Denpasar. Karena wilayah Sanur, khususnya Sanur Kauh merupakan cekungan yang rentan terjadinya banjir. Sehingga Presiden Jokowi memberikan arahan ke Menteri PUPR untuk segera membangun tersebut.
Baca juga: Presiden: Ubud, Sanur dan Nusa Dua jadi percontohan wisata zona hijau
Ia mengatakan pembangunan Embung Sanur akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni tahap pertama dengan nilai kontrak Rp14 miliar lebih dan tahap kedua dengan pagu anggaran sebesar Rp52 miliar lebih.
“Ini merupakan amanat Presiden Jokowi yang ditindaklanjuti dengan arahan Menteri PUPR untuk segera membangun Embung Sanur untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah Sanur Kauh, selain juga menjadi sarana rekreasi dan obyek wisata ke depannya," katanya.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Wakilnya I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pemkot pada intinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Kementerian PUPR dan BWS Bali Penida yang telah merealisaiskan pembangunan Embung Sanur.
"Kami atas nama Pemkot Denpasar serta masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo beserta jajaran yang telah berkomitmen untuk pembangunan Embung Sanur. Apa yang kami sampaikan saat itu langsung direspon presiden,” ucapnya.
Jaya Negara menekankan pembangunan Embung Sanur wajib selesai tepat waktu. Sehingga segera dapat dimanfaatkan sebagai infrastruktur untuk mereduksi atau pengendali banjir di wilayah Sanur. Selain itu, keberadaan Embung Sanur nantinya diharapkan menjadi pusat rekreasi masyarakat serta media konservasi sumber daya air.
Baca juga: Denpasar akan vaksin 26.000 warga Sanur untuk zona hijau COVID-19
Ia mengatakan setelah dilaksanakan penataan, Embung Sanur akan dilengkapi dengan "jogging track", taman, tempat duduk, areal pemandangan, serta sarana UMKM dengan beragam kegiatan kreatif ke depannya.
“Kami harapkan pembangunan dapat selesai tepat waktu. Selanjutnya dapat berfungsi untuk mereduksi banjir dioptimalkan, serta dapat menjadi pusat rekreasi masyarakat, pariwisata, konservasi sumber daya air serta aktifitas kreatif anak muda,” katanya.