Gianyar, Bali (ANTARA) -
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi usai meninjau vaksinasi COVID-19 untuk petugas pelayanan masyarakat, para tokoh agama dan adat, dan manula, bertempat di Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.
Dalam peninjauan itu, Presiden Jokowi didamping Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dan Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
Baca juga: Presiden minta Bali siapkan tiga zona hijau COVID-19 untuk dibuka
Dengan penetapan tiga zona hijau untuk destinasi wisata di Bali akan membuat para turis, baik dari domestik dan luar negeri, merasa aman berlibur di Bali. Sebaliknya, bagi industri wisata dan masyarakat Bali akan aman dan nyaman karena turis yang datang itu sudah bebas COVID-19.
Presiden Jokowi menambahkan jika tiga destinasi wisata hijau atau bebas COVID-19 itu sudah dibuka untuk turis, tetapi akan terus dipantau dan dievaluasi setiap minggunya. Bagaimana perkembangannya setelah menerima turis akan terus dievaluasi dan dimonitor.
“Saya berharap dengan akan dibukanya tiga destinasi wisata hijau di Bali akan membangkitkan kembali ekonomi dan pariwisata di Bali dan pariwisata secara nasional," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden: Bali bisa segera bangkit bila vaksinasi berjalan terus
Namun Presiden Jokowi belum menyampaikan mulai kapan tiga destinasi wisata zona hijau di Bali bisa menerima wisatawan mancanegara.
Presiden Jokowi berharap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Bali dan berbagai daerah dapat berjalan dengan baik, mampu mencapai target dan sasaran yang sudah direncanakan.
Usai meninjau vaksinasi COVID-19 di Puri Ubud, Gianyar, Presiden Jokowi melanjutkan makan siang di Bebek Tepi Sawah, di Ubud, kemudian melanjutkan perjalanan ke Hotel Harris di Kabupaten Badung untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di sana.
Presiden: Ubud, Sanur dan Nusa Dua jadi percontohan wisata zona hijau
Selasa, 16 Maret 2021 14:19 WIB