Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing memberikan apresiasi terhadap karya tulis jurnalistik para mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dari berbagai perguruan tinggi di China.
"Kami juga berharap enam penulis ini bisa mendapatkan bimbingan lebih lanjut dari ANTARA," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yaya Sutarya, dalam acara jumpa penulis karangan khas berbahasa Indonesia yang digelar secara virtual oleh KBRI Beijing dan LKBN ANTARA, Jumat.
Acara tersebut merupakan lanjutan dari program Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik khusus untuk mahasiswa jurusan BIPA di China pada 8 Februari.
Pihak panitia menetapkan enam tulisan karkhas terpilih sebagai pemenang.
Satu tulisan berjudul "Menjelajahi Surga Kuliner Halal di Xi'an China" tidak hanya menjadi juara dalam lomba yang diikuti sekitar 100 peserta tersebut, melainkan dimuat di laman antaranews.com.
Baca juga: KBRI Beijing-ANTARA buka kelas daring untuk penulisan Bahasa Indonesia di China
https://www.antaranews.com/berita/2141774/menjelajahi-surga-kuliner-halal-di-xian-china
Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Akhmad Munir bahkan dibuat kagum atas hasil karya Gao Tianxin alias Tifana, mahasiswi jurusan BIPA Xi'an International Studies of University itu.
"Tifana sangat pandai dan tepat memilih kata sehingga menarik dan enak dibaca. Saya sangat tertarik," ujarnya.
Ia berharap para mahasiswa jurusan BIPA bisa terus mengembangkan kemammpuan berbahasa Indonesia karena sangat diperlukan dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan China di segala bidang.
"Kami sangat senang dan merasa terhormat mendapatkan kesempatan dari KBRI Beijing untuk turut menjadi bagian strategis dan penting dalam membangun hubungan diplomatik yang erat dengan China," kata Munir.
Sementara itu, redaktur senior LKBN ANTARA Masuki M Astro yang bertindak sebagai juri dalam lomba tersebut tidak menyangka dengan kualitas berbahasa Indonesia para mahasiswa BIPA itu.
"Sampai-sampai saya punya pikiran, mungkin akan lebih efektif kalau materi jurnalistik ini masuk dalam kurikulum BIPA," ujar peraih Adinegoro, penghargaan tertinggi bidang jurnalistik di Indonesia itu.
Baca juga: Konjen RRT di Denpasar serahkan beasiswa studi bahasa Mandarin untuk siswa-guru
Usulan itu bukan tanpa alasan karena menurut dia, ilmu jurnalistik itu menjadi wahana yang efektif dalam membangun komunikasi.
Namun kepada para mahasiswa yang tulisannya terpilih dalam lomba tersebut, Masuki berpesan agar tetap tekun dan sabar dalam belajar menulis sehingga karya-karya tulisnya bisa menarik para pembaca.
"Mungkin belajar menulis dari yang mudah dulu, seperti berita lempang," katanya menutup perjumpaan dengan para mahasiswa dan dosen BIPA, staf KBRI Beijing, dan staf LKBN ANTARA di pusat dan daerah itu.