Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui Dinas Pertanian dan Pangan setempat terus memberikan motivasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mulai bergerak dan menggeluti sektor pertanian.
"Kita harus melakukan re-design dengan mendorong masyarakat menjadi petani-petani muda," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa (4/5).
Apabila melihat kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini yang berdampak bagi Badung yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata, katanya, terlihat bahwa semua pihak harus mulai mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya bertumpu pada satu sektor pariwisata, akan tetapi juga bergelut di bidang pertanian.
Baca juga: Mentan : Ada delapan juta petani baru akibat pandemi
"Dengan begitu setidaknya nanti bisa membantu masyarakat khususnya generasi muda kami untuk menjaga eksistensi pertanian kita juga dalam rangka meningkatkan pendapatannya," katanya.
Pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong masyarakat agar mau mulai bertani, salah satunya dengan kegiatan panen sayuran hidroponik berupa Sayur Pokcoy yang selama ini telah ditanam di lobi Kantor Dinas Pertanian dan Pangan.
Sistem tanam secara hidroponik tersebut dilakukan dalam rangka memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat untuk belajar pertanian dan mengembangkan hidroponik.
Baca juga: Anggota DPD: Keberpihakan pada petani Bali jangan hanya wacana
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana menjelaskan pertanian dengan media hidroponik memberikan beberapa keuntungan, di antaranya yang pertama dari sisi lahan tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga bisa memanfaatkan pekarangan rumah serta pekarangan kantor.
Selain itu, dari sisi perawatannya tanaman hidroponik mudah dirawat seperti halnya tanaman yang dipanen saat ini, yaitu Sayur Pokcoy dalam jangka waktu satu bulan sudah bisa dipanen.
"Untuk itu kami ingin mendorong masyarakat yang ingin belajar tentang media hidroponik, kami persilakan untuk datang ke kantor kami. Nanti akan kami latih bagaimana cara membuat dan merawatnya," ungkap Wayan Wijana.