Jakarta (ANTARA) - Bali United FC turut prihatin atas bencana banjir bandang dan angin kencang yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan memberikan sejumlah bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana itu.
Penyaluran bantuan dari tim yang bermarkas di Pulau Bali itu dimulai Jumat ini sampai dengan Kamis pekan depan.
"Kami turut prihatin atas kondisi saudara kami yang berdampak atas bencana alam di pulau NTT. Melalui bantuan ini, besar harapannya mereka yang terdampak agar segera bangkit atas kondisi tersebut," kata perwakilan tim Bali United Richi Kurniawan dalam laman resmi klub, Jumat.
Baca juga: Menpora apresiasi penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat uji coba timnas
Richi menyebut kegiatan tersebut bentuk kepedulian manajemen kepada masyarakat NTT.
"Apalagi, mengingat pulau NTT ini juga menjadi bagian penyumbang pemain berpotensial masa depan untuk Bali United dan juga Indonesia," tambah dia.
Adapun bantuan yang diberikan bersama beberapa sponsor yang mendukung tim Liga 1 itu adalah 500 karton mi instan, 8.608 unit masker nonmedis Bali United, 500 karton mi instan kemasan cup, 240 karton air mineral, 5000 pcs jersey Bali United dan 2.500 kg beras.
Bantuan tersebut akan disebarkan ke beberapa posko pengungsian, diantaranya Posko Gereja Elim Naibonat, Posko Gereja Santa Maria Fatima Taklale, Posko Desa Batuna, Posko Kampung Amanuban dan Posko Masjid Al Hidayah Oesapa.
Baca juga: Teco: Bali United sempat dominasi laga meski kalah dari PSS
Salah satu bakat potensial dari pulau NTT juga masih menjadi bagian skuad Serdadu Tridatu adalah Yabes Roni yang berposisi penyerang sayap sejak Bali United hadir di Pulau Dewata.
Yabes berharap pemberian bantuan itu juga menjadikan semangat masyarakat NTT untuk segera bangkit dari situasi yang sedang mereka alami.
Banjir bandang dan angin kencang yang melanda wilayah NTT pada 4 April lalu memutuskan jaringan listrik di seluruh pulau Timor, Alor, Lembata, Adonara, Sabu Raijua, Rote Ndao dan sejumlah kabupaten di Pulau Sumba.
Hingga saat ini, 33.811 korban bencana masih ditampung di 74 lokasi pengungsian.